1. Keadaan Geografis Indonesia
Letak geografis suatu wilayah adalah keberadaan posisi wilayah
tersebut sesuai dengan bentuk dan letaknya di bumi. Untuk melihat letak
wilayah Indonesia secara geografis, dapat dilihat pada peta dunia
sebagai berikut.
Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahasa dilihat secara
geografis, wilayah Indonesia terletak pada posisi yang strategis dan
menguntungkan karena beberapa alasan sebagai berikut:
a. Letak Indonesia di antara Benua Asia dan Benua Australia.
b. Letak Indonesia di antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.
Beberapa keuntungan yang diperoleh berdasarkan letak geografis Indonesia, antara lain sebagai berikut.
a. Indonesia yang terletak di antara dua benua dan dua samudra
memungkinkan menjadi persimpangan lalu lintas dunia, baik lalu lintas
udara maupun laut.
b. Indonesia sebagai titik persilangan kegiatan perekonomian
dunia, antara perdagangan negara-negara industri dan negara-negara yang
sedang berkembang. Misalnya antara Jepang, Korea, dan RRC dengan
negara-negara di Asia, Afrika, dan Eropa.
Karena letak geografisnya pula Indonesia mendapat pengaruh berbagai
kebudayaan dan peradaban dunia, serta secara alami dipengaruhi oleh
angin musim. Sekitar bulan Oktober-April angin bertiup dari Asia ke
Australia yang membawa banyak uap air dari Samudra Pasifik sehingga
menimbulkan musim hujan. Sekitar bulan April-Oktober angin bertiup dari
Australia ke Asia yang sedikit membawa uap air dari Samudra Hindia
sehingga menimbulkan musim kemarau.
Pengaruh musim tersebut di atas menyebabkan Indonesia menjadi negara
agraris terkemuka. Pertanian di Indonesia maju pesat dan banyak
menghasilkan beras, jagung, sayur-sayuran, buah-buahan, karet, kopi,
gula, tembakau, dan lain-lain yang sangat berguna bagi kemakmuran dan
keberlangsungan penduduk Indonesia, secara ekonomi pun menjadi peluang
untuk berperan serta dalam perdagangan internasional. Letak geografis
Indonesia mempunyai pengaruh terhadap aspek ekonomi, aspek sosial, dan
aspek budaya.
a. Pengaruh aspek ekonomi
Sebagai bangsa yang hidup di wilayah persimpangan kegiatan
perekonomian dunia, Indonesia tentu akan terlibat dalam kegiatan
tersebut. Keikutsertaannya akan memberi dampak yang positif bagi negara
dalam rangka meningkatkan prokdutivitas ekonomi dan menambah
sumber-sumber pembiayaan bagi pembangunan nasional.
b. Pengaruh sosial
Letak Indonesia berpengaruh juga terhadap bidang sosial. Letaknya
yang strategis memudahkan bangsa Indonesia berhubungan dengan
bangsa-bangsa lain sehingga proses interaksi sosial lebih dinamis.
c. Pengaruh kebudayaan
Wilayah Indonesia yang terdiri atas ribuan pulau yang dipisahkan oleh
selat dan laut merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.
Kondisi tersebut melahirkan keanekaragaman bahasa, suku, agama, dan
kebudayaan. Keragaman tersebut menjadi kekhasan dan daya tarik
tersendiri bagi pihak-pihak luar serta memperkaya kebudayaan nasional.
Letak Astronomis Indonesia
Letak astronomis adalah letak suatu wilayah dipandang dari kedudukan
garis lintang dan garis bujur. Letak wilayah Indonesia dari segi
astronomis adalah di antara 6ºLU- 11ºLS dan antara 95º BT- 141ºBT.
Berdasarkan letak tersebut, Indonesia memiliki iklim tropis. Dengan
posisi wilayah Indonesia berada di antara garis lintang dan garis bujur,
maka wilayah Indonesia dilewati oleh garis khatulistiwa.
Garis khatulistiwa adalah garis khayal keliling
bumi, terletak melintang pada nol derajat yang membagi bumi menjadi dua
belahan yang sama, yaitu Belahan Bumi Utara dan Belahan Bumi Selatan.
Beberapa tempat atau wilayah Indonesia yang dilewati oleh garis
khatulistiwa antara lain Bonjol (Sumatra Barat), Pontianak (Kalimantan
Barat), Tambu (Sulawesi Tengah), dan Halmahera (Maluku). Letak
astronomis wilayah Indonesia sangat berpengaruh terhadap keadaan iklim
yang sangat menguntungkan, seperti cukup mendapat air hujan, cukup
memperoleh cahaya matahari sepanjang tahun, dan angin yang bertiup
rata-rata berkecepatan sedang. Suhu udara pun tidak terlalu rendah dan
tidak terlalu tinggi. Suhu udara rata-rata di Indonesia sebesar 26ºC
menyebabkan beberapa hal berikut ini:
a. Terjadinya hujan zenithal, yaitu hujan yang disebabkan oleh
naiknya udara yang mengandung uap air ke angkasa secara tegak.
Selanjutnya, mengalami kondensasi karena pendinginan temperatur akhirnya
turun menjadi hujan. Naiknya udara tersebut karena adanya pemanasan di
atas permukaan bumi sehingga udara membumbung ke atas.
b. Batu-batuan lebih cepat melapuk.
c. Adanya berbagai macam tumbuhan dan hewan yang hidup di daerah tropis.
d. Adanya sikap tertentu dari penduduk untuk menghadapi suhu udara
tropis seperti tecermin pada perumahan, pakaian, dan mata pencaharian.
2. Mata Pencaharian Penduduk Indonesia
Letak geografis yang strategis menunjukkan betapa kaya Indonesia akan
sumber daya alam dengan segala flora, fauna dan potensi hidrografis dan
deposit sumber alamnya yang melimpah. Sumber daya alam Indonesia
berasal dari pertanian, kehutanan, kelautan dan perikanan, peternakan,
perkebunan serta pertambangan dan energi.
Sebagai Negara agraris, pertanian menjadi mata pencaharian terpenting
bagi sebagian besar rakyat Indonesia. Luas lahan pertanian lebih kurang
82, 71 % dari seluruh luas lahan. Lahan tersebut sebagian besar
digunakan untuk areal persawahan. Penyebaran produksi padi masih
terkonsentrasi di Pulau Jawa sehubungan dengan tingginya produktivitas
dan luas panen dibandingkan dengan pulau-pulau lainnya. Produksi
pertanian lainnya adalah jagung, ubi jalar, kacang tanah dan kedelai.
Produksi holtikultura jenis sayur mayur meliputi bawang merah besar,
bawang daun, kentang, kubis dan wortel. Sedangkan produksi holtikultura
jenis buah-buahan meliputi mangga, durian, jeruk, pisang, pepaya dan
salak.
Berdasarkan usia tanaman, perkebunan di Indonesia dibagi menjadi dua
kelompok besar, yaitu tanaman semusim (tebu, tembakau, kapas, jarak,
sereh wangi, nilam dan rami) dan tanaman tahunan (karet, kelapa, kopi,
kelapa sawit, cengkeh, pala, kayu manis, panili, kemiri, pinang, asam
jawa, siwalan, nipah, kelapa deres, aren dan sagu). Sebagian besar
budidaya perkebunan berupa tanaman tahunan.
Populasi peternakan di Indonesia terdiri atas populasi ternak besar
seperti, sapi perah, sapi potong, kerbau, dan kuda. Populasi ternak
kecil meliputi: kambing, domba, dan babi. Sementara populasi ternak
unggas terdiri dari ayam kampung, ayam ras petelur, ayam ras pedaging
dan itik. Diantara hasil ternak yang saat ini memiliki prospek ekspor
adalah kulit olahan (disamak).
Berdasarkan fungsinya, hutan Indonesia dibagi menjadi empat jenis,
yaitu hutan lindung, hutan produksi, hutan suaka alam, dan hutan wisata.
Produksi kehutanan berupa kayu hutan, baik kayu bulat, kayu gergajian
maupun kayu lapis. Dari hasil hutan tersebut, yang saat ini menjadi
produk andalan Indonesia untuk kegiatan ekspor adalah kayu lapis.
Fakta fisik bahwa dua per tiga wilayah Indonesia berupa laut, maka
sumber daya alam di laut memiliki potensi yang sangat besar. Selain
mengandung minyak, gas, mineral dan energi laut non-konvesional, serta
harta karun yang sudah mulai digali meskipun masih terbatas, laut juga
menghasilkan ikan yang potensi lestarinya diperkirakan sebesar 6, 4 juta
ton per tahun. Saat ini yang baru dimanfaatkan sekitar 70 %.
Pengembangan sumber daya kelautan dan perikanan dikelompokkan dalam lima
industri kelautan, yaitu industri perikanan, industri mineraldan energi
laut, industri maritim, termasuk industri galangan kapal, industri
pelayaran (transportasi laut) dan industri pariwisata (wisata bahari dan
kawasan konservasi). Saat ini yang menjadi andalan ekspor perikanan
Indonesia adalah udang dan Tuna.
Pertambangan dan energi diharapkan menjadi primadona sumber
penerimaan devisa, khususnya dari pendapatan ekspor minyak dan gas. Dua
komoditi tambang tersebut kuantitasnya sangat mempengaruhi kondisi
perekonomian Indonesia, sehingga sering digunakan sebagai asumsi dasar
dalam perencanaan APBN. Energi listrik sebagian besar masih diproduksi
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), sedangkan sisanya oleh
perusahaan-perusahaan yang dikelola Pemerintah Daerah, koperasi, atau
perusahaan swasta lainnya. Pemerintah juga menggali sumber-sumber energi
alternatif untuk mengurangi ketergantungan kepada BBM. Sumber energi
aternatif yang dimiliki dalam jumbal besar adalah gas, batubara, tenaga
hidro, panas bumi, dan tenaga surya. Energi alternatif yang saat ini
tengah digarap pemrintah adalah energi berbasis nabati atau biofuel
dengan bahan dasar tanaman perkebunan seperti kelapa sawit, tebu,
singkong, dan jarak.
Indonesia adalah salah satu negara yang dilintasi garis khatulistiwa
dan berada diantara benua Asian dan Australia serta Samudera Pasifik dan
Samudera Hindia. Indonesia juga merupakan negara kepulauan terbesar di
dunia. Indonesia memiliki luas daratan 1.922.570 km² sedangkan luar
perairannya 3.257.483 km². Dari luas daratan dan luas wilayah perairan
tersebut maka mata pencaharian penduduk Indonesia pun beragam. Ada yang
bermata pencaharian pertanian, perkebunan, perternakan, perikanan, dan
ada pula yang bermata pencaharian sebagai pekerja kantoran seperti di
kota-kota besar di Indonesia.
Namun demikian, lebih kurang 70% mata pencaharian penduduk Indonesia
adalah dalam bidang pertanian. Indonesia juga dikatakan sebagai negara
agraris, sebab negara kita begitu besar akan hasil pangannya contohnya
beras dan umbi-umbian. Dengan banyaknya masyarakat Indonesia yang
bermata pencaharian di bidang pertanian dan luasnya lahan Indonesia
untuk di jadikan lahan pertanian, tetapi tetap saja Indonesia masih
mengimpor beras dari luar negri. Dengan ini bukan hanya saja petani di
Indonesia yang dirugikan tetapi pengusaha yang bergelut dalam bidang ini
juga akan merugi. Pemerintah harus bekerja keras untuk memajukan lagi
pertanian di Indonesia, karena Indonesia termasuk negara penghasil
pangan terbanyak. Dulunya pada tahun 80-an Indonesia bisa menjadi negara
berswambada beras.
Bukan hanya di sektor pertanian saja, untuk di sektor perikanan,
perkebunan, perternakanpun mengalami kendala yang berbeda-beda. Untuk di
sektor perikanan, para petani yang melaut mengalami salah satu kendala
yaitu mahalnya bahan bakar kapal yang ada. Sedangkan perkebuna, yaitu
mulai habisnya lahan untuk berkebun karena semakin banyak di bangunnya
gedung gedung tinggi sepeti: mal, hotel, supermarket,
perumahan-perumahan elit. Dengan semakin banyaknya bangunan-bangunan
tersebut seharusnya diimbangi dengan pesejahteraan para petani, nelayan,
dan peternak pula. Pemerintah di bantu masyarakatpun harus bekerja
keras untuk menangani masalah ini.
3. Sumber Daya Manusia
Negara-negara yang memiliki jumlah penduduk yang banyak di dunia,
pasti lebih banyak memiliki penduduk yang sumber daya manusianya sudah
sangat tinggi. Orang-orang yang memiliki sumber daya manusia yang sudah
sangat tinggi misalnya berasal dari penduduk Amerika Serikat, Cina,
Rusia dan Negara lainnya mampu mencetak orang-orang yang sudah sangat
berjasa di bidang iptek maupun ilmu pengetahuan. Ini merupaka fakt or
dari sumber daya manusia orang tersebut.
Indonesia merupakan negara yang mempunyai jumlah penduduk yang sangat
banyak, bahkan terbanyak ke-5 di dunia, tetapi jarang penduduk
Indonesia yang dapat menyamai prestasi yang sama seperti penduduk di
negara lain. Inilah lemahnya bangsa Indonesia yang memiliki jumlah
peduduk yang banyak tetapi masih kurang di sumber daya manusianya. Jadi
sangatlah penting sumber daya manusia yang berkualitas bagi semua orang.
Penduduk Indonesia masih belum mengerti banyak tentang pentingnya
sumber daya manusia yang berkualitas itu.
Sumber Daya Manusia yang berkualitas memberikan pengaruh yang sangat
baik apabila dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Manfaat yang baik akan
barguna bagi diri kita, masyarakat dan negara. Apabila kita mencari
pekerjaan atau membuat lapangan pekerjaan sendiri, kita bisa melihat
dari kelebihan dan kemampuan yang kita miliki dari sumber daya kita. Hal
ini dapat mengurangi jumlah pengangguran yang ada di negara kita. Jadi
sangatlah penting sumber daya manusia itu bagi kehidupan kita.
Walaupun banyak orang yang memiliki sumber daya manusia yang
berkualitas di Indonesia seperti lulusan SMA, SMK, dan Sarjana tetap
saja tidak memiliki pekerjaan. Ini dikarenakan orang-orang di negara
kita sangatlah malas mereka hanya mau bekerja yang mudah dan penghasilan
yang besar. Apabila kita ingin mendapat penghasilan yang kita inginkan
sebaiknya kita harus bekerja keras.
Agar kita bisa memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas,
seharusnya dengan cara mendapatkan ilmu pengetahuan dan melakukan
banyak percobaan agar kita dapat pengalaman. Kita bisa mendapat ilmu
pengetahuan dengan cara bersekolah atau mengikuti program lain. Jika
kita bersekolah harus bertahap, yaitu dari Sekolah Dasar kemudian ke
Sekolah Menegah Pertama kemudian ke Sekolah Menengah Atas atau Sekolah
Menengah Kejuruan dan mungkin melanjutkan ke sarjana. Pengalaman juga
sangat di perlukan karena dengan memiliki banyak pengalaman kita akan
tahu mana yang akan baik apabila mengerjakannya. Jadi kita akan mendapat
pekerjaan akan lebih mudah apabila kita pandai dan memiliki banyak
pengalaman.
Untuk mengatasi banyaknya pengangguran terlebih dahulu kita harus
memberi perhatian kepada anak-anak yang akan menjadi penerus bangsa ini.
Pemerintah harusnya memberikan pendidikan yang baik, karena pendidikan
di Indonesia masihlah banyak yang masih kurang dengan standar. Masih
banyak bangunan sekolah yang tak layak dipergunakan, peralatan sekolah
yang belum lengkap, dan lain-lain. Selain itu banyaknya penduduk miskin
di Indonesia yang tidak menyekolahkan anak-anaknya karena masalah dana
yang tidak mampu untuk mambayar biaya sekolah. Walaupun sudah mendapat
BOS (Bantuan Oprasional Sekolah) dan Bea Siswa tetap saja tidak dapat
untuk membeli peralatan belajar dan perlengkapan sekolah. Jadi
pemerintah harus tanggap betapa pentingnya pendidikan itu.
Sumber Daya Manusia sangatlah penting untuk negara maju maupun negara
berkembang seperti Indonesia. Ini di karenakan penduduk yang memiliki
sumber daya manusia yang berkualitas akan membangun bangsanya untuk
menjadi negara maju yang memiliki penduduk yang cerdas dan cakap dalam
membangun bangsa dan negaranya. Maka Sumbar Daya Manusia sangat perlu di
tingkatkan di Indonesia untuk mendapatkan cita-cita bangsa Indonesia.
Laju Pertumbuhan Penduduk
Berdasarkan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Indonesia sudah
mencapai 237,6 juta jiwa atau bertambah 32,5 juta jiwa sejak tahun 2000.
Artinya, setiap tahun selama periode 1990-2000, jumlah penduduk
bertambah 3,25 juta jiwa. Jika di alokasikan ke setiap bulan maka setiap
bulannya penduduk Indonesia bertambah sebanyak 270.833 jiwa atau
sebesar 0,27 juta jiwa.
Jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami
peningkatan dengan laju pertumbuhan yang tinggi pula. Jumlah penduduk
Indoneesia dari tahun 1971-2010 serta pertumbuhannya adalah sebagai
berikut:
Jumlah Penduduk Indonesia Berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 1971, 1980, 1990,2000 dan 2010 (Juta Jiwa)
Tahun :1971 1980 1990 2000 2010
Jumlah Penduduk :119,2 147,5 179,4 205,1 237,6
Data final hasil SP2010 kemungkinan besar baru di lansir tahun 2011
Laju Pertumbuhan Pertumbuhan Penduduk Indonesia Tahun 1971-2010 (Persen)
Periode :1971-1980 1980-1990 1990-2000 2000-2010
Laju Pertumbuhan : 2,30 1,97 1,49 1,48
Keterangan: pertumbuhan penduduk sementara
Laju pertumbuhan penduduk Indonesia tahun 2000-2010 sebesar 1,48
persen pertahun. Artinya bahwa setiap tahunnya antara tahun 2000 sampai
2010 jumlah penduduk Indoneisa bertambah sebesar 1,48 persennya.
Dengan jumlah penduduk sebesar 237,6 juta jiwa tersebut, membuat
Indonesia tetap bercokol sebagai negara berpenduduk terbanyak setelah
RRC, India dan Amerika Serikat.
Semakin banyak pertumbuhan penduduk di Indonesia namun tak sejalan
dengan pertumbuhan pembangunan di Indonesia sendiri. Sehingga menambah
tingkat kemiskinan di Indonesia. Seharusnya pemerintah menyeimbangi
tingkat pertumbuhan penduduknya dengan pertumbuhan pembangunan itu
sendiri. Sehingga tingkat kemiskinan di Indonesia paling tidak sedikit
dapat teratasi.
Penyebaran penduduk
Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk
di suatu wilayah atau negara, apakah penduduk tersebut tersebar merata
atau tidak.
Kepadatan ppenduduk adalah angka yang menunjukkan jumlah rata-rata ppenduduk pada setiap Km2 pada suatu wilayah negara.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran dan kepadatan penduduk tiap-tiap daerah atau negara sebagai berikut:
1. Faktor Fisiografis
2. Faktor Biologis
3. Faktor Kebudayaan dan Teknologi
Laju pertumbuhan penduduk di Indonesia pada 10 tahun terakhir
mencapai sekitar 1,49 persen atau 4,5 juta jiwa per tahun. Menurut
Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, keadaan
ini berimplikasi pada peningkatan akses pelayanan kesehatan, akses
pendidikan, pangan, papan, infrastruktur, energi, dan lainnya.
Karena itu, pada rapat koordinasi tingkat menteri mengenai
kependudukan di Kantor Menko Kesra, Jakarta, Senin (28/2/2011), Agung
meminta agar Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga dapat segera dijabarkan melalui
peraturan pemerintah, peraturan presiden, dan peraturan menteri.
Rapar koordinasi dihadiri Menteri Kesehatan Endang Rahayu
Sedyaningsih, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Menteri Perumahan
Rakyat Suharso Monoarfa, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin
Iskandar, Menteri Koperasi dan UKM Syarif Hasan, dan Menteri
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Gumelar, serta Kepala
BKKBN Sugiri Syarif.
Angkatan kerja
Angkatan kerja adalah penduduk usia produktif yang berusia 15-64
tahun yang sudah mempunyai pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja,
maupun yang sedang aktif mencari pekerjaan.
Angkatan kerja dikelompokkan menjadi 4 golongan, yaitu :
1. Mereka yang bekerja penuh adalah angkatan kerja yang aktif menyumbangkan tenaganya dalam kegiatan produksi.
2. Pengangguran terbuka atau open unemployment adalah mereka yang
sama sekali tidak bekerja, tetapi sedang mencari pekerjaan
(sewaktu-waktu siap bekerja)
3. Setengah menganggur atau under unemployment adalah mereka yang
bekerja tidak sesuai dengan pendidikan/keahliannya atau tidak
menggunakan sepenuh tenaganya karena kekurangan lapangan perkerjaan.
Contoh : Seorang sarjana bekerja tidak sesuai dengan pendidikannya.
4. Pengangguran tersembunyi/tersamar atau disebut disguise
employment, artinya suatu pekerjaan dikerjakan oleh pekerja yang
berlebihan sehingga mereka tidak bekerja maksimal.
Mutu dan kompetensi angkatan kerja Indonesia masih rendah karena
didominasi lulusan sekolah dasar, kata Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Muhaimin Iskandar.
Sistem Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
John Dewey mewakili aliran filsafat pendidikan modern merumuskan
Education is all one growing; it has no end beyond it self, pendidikan
adalah segala sesuatu bersamaan dengan pertumbuhan, pendidikan sendiri
tidak punya tujuan akhir di balik dirinya. Dalam proses pertumbuhan ini
anak mengembangkan diri ketingkat yang makin sempurna atau life long
Education, dalam artian pendidikan berlangsung selama hidup. Pendidikan
merupakan gejala insani yang fundamental dalam kehidupan manusia untuk
mengatarkan anak manusia kedunia peradaban. Juga merupakan bimbingan
eksistensial manusiawi dan bimbingan otentik, supaya anak mengenali jati
dirinya yang unik, mampu bertahan memiliki dan melanjutkan atau
mengembangkan warisan sosial generasi terdahulu, untuk kemudian dibangun
lewat akal budi dan pengalaman (Kartono, 1997:12).
Di Indonesia pendidikan formal seperti SD, SMP, SMA, Universitas
memang membuat murid didiknya menjadi lebih pintar tetapi belum tentu
menjadi lebih expert. Ini dikarenakan terlalu banyak pelajaran yang
harus di pelajari tetapi pelajaran tersebut belum terfokus kepada minat
dari siswa itu sendiri. Mengapa? Kita lihat saja kurikulum di SMP-SMA,
untuk UAN nya dulu pernah hanya terfokus kepada 3 mata pelajaran.
Pelajaran tersebut adalah matematika, bahasa Indonesia, dan Bahasa
Inggris. Dan saat ini sudah menjadi 6 mata pelajaran di tambah mata
pelajaran jurusan masing-masing.
Selain 6 mata pelajaran yang di ujikan berarti mata pelajaran
tambahan tidak perlu di pelajari karena tidak terfokus. Realitanya bahwa
mata pelajaran yang di terima lebih dari mata pelajaran yang di
fokuskan. Ini membuat siswa menjadi berat untuk mempelajari semua mata
pelajaran yang ada.
4. Investasi
Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan
keuangan dan
ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk
aktiva dengan suatu harapan mendapatkan
keuntungan dimasa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai
penanaman modal. Berdasarkan teori
ekonomi, investasi berarti pembelian (dan produksi) dari
modal barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang (
barang produksi). Contohnya membangun
rel kereta api atau
pabrik. Investasi adalah suatu komponen dari
PDB
dengan rumus PDB = C + I + G + (X-M). Fungsi investasi pada aspek
tersebut dibagi pada investasi non-residential (seperti pabrik dan
mesin) dan investasi residential (rumah baru). Investasi adalah suatu
fungsi pendapatan dan tingkat bunga, dilihat dengan kaitannya I= (Y,i).
Suatu pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih
besar, dimana tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat
untuk investasi sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan
dengan meminjam uang. Walaupun jika suatu perusahaan lain memilih untuk
menggunakan dananya sendiri untuk investasi, tingkat bunga menunjukkan
suatu
biaya kesempatan
dari investasi dana tersebut daripada meminjamkan u Untuk memperoleh
suatu pertumbuhan ekonomi yang tinggi dalam proses pembangunan di
Indonesia, terkumpulnya modal dan sumber daya sebagai investasi,
menduduki peran yang sangatpenting.
Secara umum bentuk aset yang di Investasikan terbagi menjadi dua jenis yaitu:
1. Riil Investment
Yaitu menginvestasikan sejumlah dan tertentu pada aset berwujud, seperti halnya tanah, emas, bangunan, emas, dan lain-lain.
2. Financial Investment
Yaitu menginvestasikan sejumlah dana tertentu pada aset finansial,
seperti halnya deposito, saham, obligasi, dan lain-lain. Dalam hal ini
surat berharga yang diperdagangkan atau yang sering disebut dengan efek
adalah berupa saham.
Menurut Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tentang pasar modal, definisi
dari bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan penawaran jual dan
beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek
diantaranya. Di Indonesia, perdagangan saham dilakukan di Bursa Efek
Indonesia. Tidak semua perusahaan dapat langsung mengeluarkan suatu efek
(saham), oleh sebab itu perusahaan yang ingin menerbitkan efek harus
memenuhi kriteria ataupun peraturan-peraturan yang ada sebelum
menerbitkan suatu efek.
Faktor-Faktor Penentu Investasi
Bagi seorang investor yang hendak melakukan suatu investasi, harus
melakukan suatu analisis terlebih dahulu dalam menentukan keputusan
investasinya. Untuk melakukan suatu analisis investasi, setidaknya ada
tiga faktor yang harus dianalisis, yaitu:
1. Analisis kondisi makroekonomi
2. Analisis pada jenis industri
3. Analisis fundamental suatu perusahaan
Tahap pertama yang dilakukan oleh seorang investor dalam berinvestasi
adalah melakukan analisis terhadap variabel-variabel makro, tahap
analisis ini dilakukan untuk menganalisis kondisi perekonomian suatu
negara secara makro dalam proses suatu investasi. Variabel-variabel
ekonomi makro yang dianalisis diantaranya adalah tingkat inflasi,
transaksi berjalan, kurs/exchange rate (nilai tukar suatu mata uang
negara terhadap mata uang negara lain), suku bunga SBI (Sertifikat Bank
Indonesia), dan lain-lain.
Pada tahap kedua, dilakukan analisis pada berbagai jenis industri.
Pada tahapan ini, kita memilih jenis industri yang paling memberikan
prospek keuntungan jika dilakukan invstasi. Sektor mana yang akan
dijadikan suatu investasi dapat dilihat dari pergerakan dalam indeks
sektoral industri pada suatu pasar modal. Sektor yang mempunyai indeks
yang bagus untuk investasi jangka panjang tentunya akan dipilih. Pada
tahap analisis ketiga, dilakukan analisis fundamental pada perusahaan,
dengan menggunakan rasio-rasio keuangan suatu perusahaan.
Dalam rasio-rasio keuangan, terbagi lagi menjadi 5 rasio, yaitu :
1. Rasio Likuiditas, menyatakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo.
2.Rasio Aktifitas, menunjukkan kemampuan serta efisiensi
perusahaan dalam memanfaatkan aktifa yang dimiliki atau perputaran (turn
over) aktifa-aktifa suatu perusahaan.
3. Rasio Hutang, berfungsi untuk menunjukkan kemampun perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya.
4. Rasio Profitabilitas, menunjukkan tingkat keberhasilan perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan.
5. Rasio Pasar, menggambarkan bagaimana pasar menghargai saham suatu perusahaan.
Untuk memperoleh suatu pertumbuhan yang tinggi dalam proses
pembangunan di Indonesia, terkumpulnya modal dan sumber daya sebagai
investasi, menduduki peran yang sangat penting. Bagaimana kita dapat
melakukan pembangunan jika dana yang diperlukan untuk itu tidak tersedia
atau mencukupi ?
Dalam kondisi tertentu masih sulit untuk mengharapkan dana investasi
dari masyarakat. Untuk itulah pemerintah memerlukan dana yang besar
dari selisih penerimaan dan pengeluaran atau biaya rutin pemerintah.
Namun sayangnya pemerintah tidak dapat terus-menerus mengandalkan
tabungan pemerintah tersebut. Perlu dilakukan upaya-upaya tambahan guna
membantu memenuhi kebutuhan dana investasi pembangunan. Upaya-upaya
tersebut adalah:
Ø Lebih mengembangkan ekspor komoditi non-migas, sehingga secara
absolut dapat meningkatkan penerimaan pemerintah dari sektor luar
negeri. Untuk menunjang langkah ini perlu diusahakan peningkatan nilai
tambah dan kemampuan bersaing dari komoditi-komoditi yang akan diekspor
tersebut.
Ø Mengusahakan adanya pinjaman luar negeri yang memiliki syarat
lunak, serta menggunakannya untuk kegiatan investasi yang menganut
prinsip prioritas.
Ø Menciptakan iklim investasi yang menarik dan aman bagi para
penanaman modal asing, sehingga makin banyak PMA yang masuk ke
Indonesia.
Ø Lebih menggiatkan dan menyempurnakan sistem perpajakan dan
perkreditan, terutama kredit untuk golongan ekonomi lemah, agar mereka
secepatnya dapat berjalan bersama dengan para pengusaha besar dalam
rangka peningkatan produktifitas.
Sumber :