Rabu, 12 November 2014

Bahasa Indonesia Tugas Pertemuan Ke-2 Macam-macam Pengumpulan Data dan Kutipan

Nama    : Satrio Wijayanto
NPM     : 26212883
Kelas     : 3EB18

Pengertian Data

Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berwujud suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.

Jenis - Jenis Data

Menurut cara memperolehnya :
  • Data primer yaitu data yang dikumpulkan dan diolah sendiri atau seorang atau suatu organisasi langsung dari obyeknya. Contoh : Mewawancarai langsung penonton bioskop 21 untuk meneliti preferensi konsumen bioskop.
  • Data sekunder yaitu data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial. Contohnya adalah pada peneliti yang menggunakan data statistik hasil riset dari surat kabar atau majalah.
Menurut sumbernya :
  • Data internal adalah data yang menggambarkan keadaan atau kegiatan dalam suatu organisasi. Misal : data keuangan, data pegawai, data produksi, dsb.
  • Data eksternal yaitu data yang menggambarkan suatu keadaan atau kegiatan di luar suatu organisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan suatu produk pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan, persebaran penduduk, dan lain sebagainya.
Menurut sifatnya :
  • Data kualitatif adalah data yang bukan dalam bentuk angka
  • Data kuantitatif adalah data dalam bentuk angka
Menurut waktu pengumpulannya :
  • Cross section / insidentil adalah dikumpulkan pada suatu waktu tertentu. Contohnya laporan keuangan per 31 desember 2006, data pelanggan PT. Angin Ribut bulan mei 2004, dan lain sebagainya.
  • Data berkala / time series data adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk menggambarkan suatu perkembangan atau kecenderungan keadaan/peristiwa/kegiatan. Contoh data time series adalah data perkembangan nilai tukar dollar amerika terhadap euro eropa dari tahun 2004 sampai 2006, jumlah pengikut jamaah nurdin m. top dan doktor azahari dari bulan ke bulan, dll.

Metode Pengumpulan Data

Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, tes, dkoumentasi dan sebagainya.

Sedangkan Instrumen Pengumpul Data merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Karena berupa alat, maka instrumen dapat berupa lembar cek list, kuesioner (angket terbuka / tertutup), pedoman wawancara, camera photo dan lainnya

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian. Metode pengumpulan data bisa dilakukan dengan cara:

A.  WAWANCARA
Menurut Prabowo (1996) wawancara adalah metode pengmbilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang responden, caranya adalah dengan bercakap-cakap secara tatap muka.Pada penelitian ini wawancara akan dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara.

Menurut Patton dalam proses wawancara dengan menggunakan pedoman umum wawancara ini, interview dilengkapi pedoman wawancara yang sangat umum, serta mencantumkan isu-isu yang harus diliput tampa menentukan urutan pertanyaan, bahkan mungkin tidak terbentuk pertanyaan yang eksplisit.

Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan interviewer mengenai aspek-aspek apa yang harus dibahas, juga menjadi daftar pengecek (check list) apakah aspek-aspek relevan tersebut telah dibahas atau ditanyakan. Dengan pedoman demikian interviwer harus memikirkan bagaimana pertanyaan tersebut akan dijabarkan secara kongkrit dalam kalimat Tanya, sekaligus menyesuaikan pertanyaan dengan konteks actual saat wawancara berlangsung (Patton dalam poerwandari, 1998).

B.  OBSERVASI
Disamping wawancara, penelitian ini juga melakukan metode observasi. Menurut Nawawi & Martini (1991) observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistimatik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam objek penelitian.

Dalam penelitian ini observasi dibutuhkan untuk dapat memehami proses terjadinya wawancara dan hasil wawancara dapat dipahami dalam konteksnya. Observasi yang akan dilakukan adalah observasi terhadap subjek, perilaku subjek selama wawancara, interaksi subjek dengan peneliti dan hal-hal yang dianggap relevan sehingga dapat memberikan data tambahan terhadap hasil wawancara.

Menurut Patton (dalam Poerwandari 1998) tujuan observasi adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian di lihat dari perpektif mereka yang terlihat dalam kejadian yang diamati tersebut.

MACAM-MACAM OBSERVASI

a. Observasi Partisipatif
  • Peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang diucapkan dan berpartisipasi dalam aktivitas yang diteliti
b. Observasi Terus Terang atau Tersamar
  • Peneliti berterus terang kepada narasumber bahwa ia sedang melakukan penelitian.
c. Observasi tak Berstruktur
  • Dilakukan dengan tidak Berstruktur karena fokus penelitian belum jelas

C.  Angket atau kuesioner (questionnaire)
Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden). Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertnyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh responden. Responden mempunyai kebiasaan untuk memberikan jawaban atau respon sesuai dengan presepsinya.

Kuesioner merupakan metode penelitian yang harus dijawab responden untuk menyatakan pandangannya terhadap suatu persoalan. Sebaiknya pertanyaan dibuat dengan bahasa sederhana yang mudah dimengerti dan kalimat-kalimat pendek dengan maksud yang jelas. Penggunaan kuesioner sebagai metode pengumpulan data terdapat beberapa keuntungan, diantaranya adalah pertanyaan yang akan diajukan pada responden dapat distandarkan, responden dapat menjawab kuesioner pada waktu luangnya, pertanyaan yang diajukan dapat dipikirkan terlebih dahulu sehingga jawabannya dapat dipercaya dibandingkan dengan jawaban secara lisan, serta pertanyaan yang diajukan akan lebih tepat dan seragam.

MACAM-MACAM KUISIONER

1. Kuesioner tertutup
Setiap pertanyaan telah disertai sejumlah pilihan jawaban. Responden hanya memilih jawaban yang paling sesuai.

2. Kuesioner terbuka
Dimana tidak terdapat pilihan jawaban sehingga responden haru memformulasikan jawabannya sendiri.

3. Kuesioner kombinasi terbuka dan tertutup
Dimana pertanyaan tertutup kemudian disusul dengan pertanyaan terbuka.

4. Kuesioner semi terbuka
Pertanyaan yang jawabannya telah tersusun rapi, tetapi masih ada kemungkinan tambahan jawaban.


Teknik Pengambilan Data

1. Angket
Angket / kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya.

Meskipun terlihat mudah, teknik pengumpulan data melalui angket cukup sulit dilakukan jika respondennya cukup besar dan tersebar di berbagai wilayah.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan angket menurut Uma Sekaran (dalam Sugiyono, 2007:163) terkait dengan prinsip penulisan angket, prinsip pengukuran dan penampilan fisik.

Prinsip Penulisan angket menyangkut beberapa faktor antara lain :
Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan untuk mengukur maka harus ada skala yang jelas dalam pilihan jawaban.
Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan responden. Tidak mungkin menggunakan bahasa yang penuh istilah-istilah bahasa Inggris pada responden yang tidak mengerti bahasa Inggris, dsb.
Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau terturup. Jika terbuka artinya jawaban yang diberikan adalah bebas, sedangkan jika pernyataan tertutup maka responden hanya diminta untuk memilih jawaban yang disediakan.

2. Observasi
Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.

  • Participant Observation
Dalam observasi ini, peneliti secara langsung terlibat dalam kegiatam sehari-hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data.

Misalnya seorang guru dapat melakukan observasi mengenai bagaimana perilaku siswa, semangat siswa, kemampuan manajerial kepala sekolah, hubungan antar guru, dsb.

  • Non participant Observation
Berlawanan dengan participant Observation, Non Participant merupakan observasi yang penelitinya tidak ikut secara langsung dalam kegiatan atau proses yang sedang diamati.

Misalnya penelitian tentang pola pembinaan olahraga, seorang peneliti yang menempatkan dirinya sebagai pengamat dan mencatat berbagai peristiwa yang dianggap perlu sebagai data penelitian.

Kelemahan dari metode ini adalah peneliti tidak akan memperoleh data yang mendalam karena hanya bertindak sebagai pengamat dari luar tanpa mengetahui makna yang terkandung di dalam peristiwa.

Alat yang digunakan dalam teknik observasi ini antara lain : lembar cek list, buku catatan, kamera photo, dll.

3. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber data.

Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada 1000 responden, sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul data (umumnya penelitian kualitatif)

Wawancara terbagi atas wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.
Wawancara terstruktur artinya peneliti telah mengetahui dengan pasti apa informasi yang ingin digali dari responden sehingga daftar pertanyaannya sudah dibuat secara sistematis. Peneliti juga dapat menggunakan alat bantu tape recorder, kamera photo, dan material lain yang dapat membantu kelancaran wawancara.
Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas, yaitu peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan secara spesifik, dan hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali dari responden.

Kelebihan dan Kekurangan dalam Teknik Pengumpulan Data

1. Metode Observasi
Pengumpulan data dengan observasi langsung atau dengan pengamatan langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut. Pengamatan baru tergolong sebagai teknik mengumpulkan data, jika pengamatan tersebut mempunyai kriteria berikut:
  • Pengamatan digunakan untuk penelitian dan telah direncanakan secara sistematik.
  • Pengamatan harus berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah direncanakan.
  • Pengamatan tersebut dicatat secara sistematis dan dihubungkan dengan proposisi umum dan bukan dipaparkan sebagai suatu set yang menarik perhatian saja.

Pengamatan dapat dicek dan dikontrol atas validitas dan reliabilitasnya. Penggunaan pengamatan langsung sebagai cara mengumpulkan data mempunyai beberapa keuntungan antara lain :

Pertama. Dengan cara pengamatan langsung, terdapat kemungkinan untuk mencatat hal-hal, perilaku, pertumbuhan, dan sebagainya, sewaktu kejadian tersebut berlaku, atau sewaktu perilaku tersebut terjadi. Dengan cara pengamatan, data yang langsung mengenai perilaku yang tipikal dari objek dapat dicatat segera, dantidak menggantungkan data dari ingatan seseorang;

Kedua. Pengamatan langsung dapat memperoleh data dari subjek baik tidak dapat berkomunikasi secara verbal atau yang tak mau berkomunikasi secara verbal. Adakalanya subjek tidak mau berkomunikasi, secara verbal dengan enumerator atau peneliti, baik karena takut, karena tidak ada waktu atau karena enggan. Dengan pengamatan langsung, hal di atas dapat ditanggulangi. Selain dari keuntungan yang telah diberikan di atas, pengamatan secara langsung sebagai salah satu metode dalam mengumpulkan data, mempunyai kelemahan-kelemahan.

2. Metode Wawancara

Yang dimaksud dengan wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara). Wawancara dapat dilakukan dengan tatap muka maupun melalui telpon.

Wawancara Tatap Muka
Beberapa kelebihan wawancara tatap muka antara lain :
  • Bisa membangun hubungan dan memotivasi responden
  • Bisa mengklarifikasi pertanyaan, menjernihkan keraguan, menambah pertanyaan baru
  • Bisa membaca isyarat non verbal
  • Bisa memperoleh data yang banyak
Sementara kekurangannya adalah :
  • Membutuhkan waktu yang lama
  • Biaya besar jika responden yang akan diwawancara berada di beberapa daerah terpisah
  • Responden mungkin meragukan kerahasiaan informasi yang diberikan
  • Pewawancara perlu dilatih
  • Bisa menimbulkan bias pewawancara
  • Responden bias menghentikan wawancara kapanpun

Wawancara via phone
Kelebihan :
  • Biaya lebih sedikit dan lebih cepat dari warancara tatap muka
  • Bisa menjangkau daerah geografis yang luas
  • Anomalitas lebih besar dibanding wawancara pribadi (tatap muka)
Kelemahan :
  • Isyarat non verbal tidak bisa dibaca
  • Wawancara harus diusahakan singkat
  • Nomor telpon yang tidak terpakai bisa dihubungi, dan nomor yang tidak terdaftar pun dihilangkan dari sampel
3.Metode Kuesioner

Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah disusun sebelumnya. Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner, atau daftar pertanyaan tersebut cukup terperinci dan lengkap dan biasanya sudah menyediakan pilihan jawaban (kuesioner tertutup) atau memberikan kesempatan responden menjawab secara bebas (kuesioner terbuka).


Penyebaran kuesioner dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti penyerahan kuesioner secara pribadi, melalui surat, dan melalui email. Masing-masing cara ini memiliki kelebihan dan kelemahan, seperti kuesioner yang diserahkan secara pribadi dapat membangun hubungan dan memotivasi respoinden, lebih murah jika pemberiannya dilakukan langsung dalam satu kelompok, respon cukup tinggi. Namun kelemahannya adalah organisasi kemungkinan menolak memberikan waktu perusahaan untuk survey dengan kelompok karyawan yang dikumpulkan untuk tujuan tersebut.



MACAM-MACAM KUTIPAN DAN CONTOHNYA

1)Kutipan Langsung

Kutipan Langsung adalah pernyataan yang ditulis dalam susunan kalimat aslinya tanpa mengalami perubahan sedikitpun.

Tentang kutipan langsung :
- Tulis dalam paragraf tersendiri
- Tulis dulu pengarang diikuti tahun penerbitan buku dan halaman buku
- Salin tulisan dari pengarang dalam tanda petik
- Diartikan dalam bahasa Indonesia
- Sering-seringlah mengadakan konsultasi dengan dosen pembimbing, lihat penulisan skripsi pada perpustakaan atau lihat punya kakak tingkat

Kutipan Langsung terdiri dari:
1. Kutipan Langsung panjang :
Kutipan langsung yang lebih dari tiga baris ketikan.

Cara penulisannya tidak dijalani dalam teks tetapi diberi tempat tesendiri dengan jarak baris satu spasi tunggal pada garis tepi baru yang jaraknya empat ketukan huruf dari garis margin.

Indensi dari kalimat pertama tujuh ketukan dari garis tepi(margin) atau tiga ketukan dari garis tepi yang baru Kutipan Langsung panjang tidak diapit dengan tanda kutip.

Contoh 1:
Banyak batasan yang telah dikemukkan mengenai pengertian definisi.
Keraf(2001), misalnya mengemukkan :

Defenisi pada prinsipnya adalah suatu proses menempatkan suatu objek yang akan dibatasi ke dalam kelas yang dimasukkan (berarti klasifikasi lagi), dengan menyebutkan cirri-ciri membedakan objek tadi dari anggota-anggota kelas lainnya.

Contoh 2:
Soebroto(1990:123) menyimpulkan “ada hubungan yang erat antara factor social ekonomi dengan kemajuan belajar”

Atau : kesimpulan dari penilitian tersebut adalah “ada hubungan yang erat antara factor social ekonomi dengan kemajuan belajar”(Soebronto 1990:123).

Contoh 3:
Anderson and Clancy (1991:12) memberi pengertian biaya adalah sebagai berikut: "Cost is an exchange price, or a sacrifice made obtain a benefit".
Dalam pendapat tersebut Anderson dan Clancy menyatakan bahwa biaya adalah nilai tukar atau suatu pengorbanan untuk mendapatkan sesuatu keuntungan.


2).Kutipan Langsung Pendek

Kutipan Langsung pendek adalah kutipan langsung yang tidak lebih dari tiga baris dan dijalin kedalam teks dengan meletakkannya diantara dua tanda titik.

Contoh:

Mengenai kalimat efektif Anton M. Moeliono yang mengemukan, “Kalimat yang efektif dapat dikenal karena cirri-cirinya yang berikut keutuhan,perpautan,pemusatan perhatian, dan keringkasan.”


3).Kutipan Tidak Langsung

Kutioan tidak langsung merupakan pengukapan kembali penulis dengan kata-katanya sendiri atau kutipan yang dikemukkan penulis sendiri tanpa tanda kutip.

Kutipan Tidak Langsung terdiri dari:

1. Kutipan tidak langsung panjang :
Kutipan tidak langsung panjang merupakan kutipan yang lebih dari satu paragraph.
Untuk mengatasi kesulitan mengindentifikasikan apakah paragraph itu merupakam kutipan, dilakukan dengan menyebutkan pada permulaan paraphrase, nama penulis dan tahun terbit.

Contoh 1:
Salimin (1990:13) tidak menduga bahwa mahasiswa tahun ketiga lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat.

Atau : Mahasiswa tahun ketiga ternyata lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat (Salimin 1990:13).

Tugas Bahasa Indonesia pertemuan kedua 1

Nama    : Satrio Wijayanto
NPM     : 26212883
Kelas     : 3EB18
 
1.        Apa perbedaan antara penalaran induktif dan deduktif?
Jawab:
Perbedaannya adalah:
Induktif:
-    Proses penalaran yang bertolak dari peristiwa – peristiwa yang sifatnya khusus menuju  pernyataan umum.
-          Letak kalimat utama di akhir paragraf
-          Diawali dengan uraian/penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum
-          Paragraf induktif diakhiri dengan kesimpulan
Deduktif:
-    Proses penalaran yang bertolak dari peristiwa – peristiwa yang sifatnya umum menuju pernyataan khusus.
-          Letak kalimat utama di awal paragraf
-          Diawali dengan pernyataan umum disusul dengan uraian atau penjelasan khusus
-          Diakhiri dengan penjelasan
2.        Apa syaratnya supaya kesimpulan dalam deduktif dapat dipercaya?
Jawab:
-          Premis harus benar
-          Penalaran yang menuju kesimpulan harus benar.
Kriteria Silogisme
Premis Umum (PU): menyatakan bahwa semua anggota golongan tertentu (semua A) memiliki sifat atau hal tertentu (= B)
Premis Khusus (PK): menyatakan bahwa sesuatu atau seseorang itu (= C) adalah anggota golongan tertentu itu (= A)
Kesimpulan (K): menyatakan bahwa sesuatu atau seseorang itu (= C) memiliki sifat atau hal tersebut pada B (= B)

Rumus :
PU: Semua A = B
PK: Semua C = A
K: Semua C = B

Contoh:
PU: Semua pengendara motor memakai helm
PK: Raynaldo adalah pengendara motor
K: Raynaldo pasti memakai helm

Silogisme Negatif
Adalah silogisme yang salah satu premisnya bersifat negatif. Silogisme ini biasanya pada salah satu premisnya ditandai oleh kata-kata ingkar (bukan/tidak)
Contoh:
PU: Semua siswa tidak boleh terlambat datang
PK: David adalah siswa
K: David tidak boleh terlambat
      Entimen
      Rumus entimen C = B karena C = A
     
      Contoh:
      Dua contoh silogisme di atas dapat dijadikan entimen sebagai berikut:
  • Raynaldo memakai helm karena Raynaldo seorang pengendara motor
  • David tidak boleh terlambat datang karena David seorang siswa
3.        Kesimpulan apa saja yang dapat ditarik dari setiap premis di bawah ini :
a.       Motor dua tak menggunakan bensin campur
      Jawab:
      -   Sebagian yang menggunakan bensin campur adalah motor dua tak
      -    Tidak satu pun motor dua tak adalah menggunakan bensin tidak campur
b.      Murid yang baik selalu rajin belajar dan menyelesaikan pekerjaan rumahnya tepat pada waktunya
     Jawab:
     -     Sebagian yang selalu rajin belajar dan menyelesaikan pekerjaan rumahnya tepat pada waktunya adalah murid yang baik
     -    Tidak satu pun murid yang baik adalah yang tidak selalu rajin belajar dan tidak menyelesaikan pekerjaan rumahnya
4.        Dapat dipercayakah kesimpulan di bawah ini. Jelaskan alasan-alasannya!
a.       Semua profesor pandai
Ayahmu pandai
Pastilah ayahmu profesor
Jawab:
Rumus:
PU: Semua A = B à (profesor = pandai) BENAR
PK: Semua C = A à C = B (ayahmu = pandai) SALAH
K: Semua C = B à C = A (ayahmu = profesor) SALAH
Jadi, kesimpulan tersebut tidak dapat dipercaya karena premis khusus dan kesimpulannya salah. Seharusnya kesimpulan yang dapat dipercaya dan benar adalah sebagai berikut:
PU: Semua profesor pandai
PK: Ayahmu seorang profesor
K: Pastilah ayahmu pandai
b.      Semua ibukota ada gedung pencakar langit
Di semua kota industri ada gedung pencakar langit
Jadi, ibukota adalah kota industri
Jawab:
Rumus:
PU: Semua A = B à (ibukota = gedung pencakar langit) BENAR
PK: Semua C = A à C = B (kota industri = gedung pencakar langit) SALAH
K: Semua C = B à A = C (ibukota = kota industri) SALAH
Jadi, kesimpulan tersebut tidak dapat dipercaya karena premis khusus dan kesimpulannya salah. Seharusnya kesimpulan yang dapat dipercaya dan benar adalah sebagai berikut:
PU: Semua ibukota ada gedung pencakar langit
PK: Semua kota industri adalah ibukota
K: Jadi, di semua kota industri ada gedung pencakar langit
c.       Hasil sawah bertambah jika petani menanam padi unggul
Hasil sawah bertambah jika pengairan diatur dengan baik
Hasil sawah bertambah jika petani menanam padi unggul dan pengairan diatur dengan baik
Jawab:
Rumus:
PU: Semua A = B à (hasil sawah bertambah = menanam padi unggul) BENAR
PK: Semua C = A à A = C (hasil sawah bertambah = pengairan diatur dengan baik) SALAH
K: Semua C = B à A = B dan C (hasil sawah bertambah = menanam padi unggul dan pengairan diatur dengan baik) SALAH
Jadi, kesimpulan tersebut tidak dapat dipercaya karena premis khusus dan kesimpulannya salah. Seharusnya kesimpulan yang dapat dipercaya dan benar adalah sebagai berikut:
PU: Hasil sawah bertambah jika petani menanam padi unggul
PK: Pengairan diatur dengan baik akan membuat hasil sawah bertambah 
                    K: Jadi, pengairan diatur dengan baik jika petani menanam padi unggul