Jumat, 04 April 2014

Teruslah Melangkah

Ingatlah ketika Anda masih kecil, dan mencoba belajar berjalan. saya yakin anda mengalami seperti
ini:
 
Pertama Anda harus belajar untuk berdiri: 
sebuah proses yang melibatkan seluruh tubuh, jatuh lalu kembali berdiri. Anda kadang tertawa serta tersenyum, tapi dilain waktu anda menangis dan meringis karena sakit. Entah, seperti ada tekad dan keyakinan dalam diri Anda bahwa Anda akan berhasil, apa pun dan bagaimanapun.
Anda punya motivasi dalam diri Anda Setelah banyak berlatih akhirnya Anda mengerti bagaimana keseimbangan diri. Ada, sebuah persyaratan untuk kejenjang berikutnya. Anda menikmatinya dan seolah-olah punya kekuatan baru, punya motivasi baru. Anda akan berdiri dimana Anda suka –di tempat Anda, di sofa, di pangkuan ibu Anda, Bapak anda, atau pun seseorang.  Itu adalah waktu yang menggembirakan–. Anda melakukannya! Anda dapat mengontrol diri Anda. Anda tersenyum dan tertawa lucu, puas akan keberhasilan Anda.

Sekarang langkah berikutnya  berjalan. 
Anda melihat orang lain melakukannya, ini keliatannya tidak terlalu sulit, hanya memindahkan kaki Anda saat Anda berdiri,kan?
Salah – ternyata lebih kompleks daripada yang Anda bayangkan. Anda berurusan dengan rasa frustasi. Tapi Anda terus mencoba, mencoba lagi dan mencoba lagi dan lagi sampai Anda tahu bagaimana berjalan. Anda selalu ingin kedua tangan anda diberi pegangan saat berjalan.
Jika orang melihat Anda berjalan, mereka akan bertepuk tangan, mereka tertawa, mereka akan memberi semangat, “Ya Allah, lihatlah apa yang dia lakukan”. “Oh anakku sudah bisa berdiri”. “pandainya anakku, pintarnya anakku” dan lain-lain. Dorongan ini memicu Anda; dorongan itu menambah rasa percaya diri Anda. Dorongan itu memotivasi Anda
Namun meski begitu, Andapun mencoba berjalan saat tak ada yang melihat Anda, saat tak ada yang bersorak-sorai? Setiap peluang ada, Anda berlatih untuk berjalan. Anda tidak bisa menunggu seseorang untuk memotivasi Anda untuk mengambil langkah-langkah berikutnya. Anda belajar bagaimana untuk memotivasi diri sendiri.
 
Jika kita bisa mengingat hal ini tentang diri kita di hari ini. Ingat bahwa kita bisa melakukan apapun
yang kita pikiran. Kita mampu mengatur jika kita mau dan bersedia melewati proses,seperti ketika kita belajar berdiri, seperti ketika kita belajar berjalan. Kita tidak perlu menunggu orang lain untuk memotivasi kita, kita perlu memotivasi diri kita sendiri.
Jika Anda sudah lupa bagaimana melakukan hal ini, atau merasa seperti beku, kaku dan gamang. Maka Anda membutuhkan motivasi, ambillah kembali perjalanan singkat dalam hidup Anda yang telah lewat – Lihatlah prestasi Anda, tidak peduli prestasi besar atau prestasi kecil – atau saat-saat dimana Anda bertemu dengan tantangan dan menemukan cara untuk berhasil. Ulanglah keberhasilan itu saat ini, saat anda menghadapi permasalahan yang sedang anda hadapi.
Fokus pada semua hal yang Anda pikir Anda tidak bisa lakukan, kemudian lakukanlah. Lihatlah buah hati anda. Mereka tidak pernah menyerah. Dan mereka yakin serta percaya terhadap anda, bahwa anda mampu dan bisa. Mereka percaya di dalam semua kehidupan Anda! Sekarang Anda harus percaya pada diri Anda! Yakinkan pada hati Anda Bahwa Anda pasti bisa.
“Ingat, hari ini adalah hari terbaik dalam hidup Anda, milikilah masa depan yang indah, dengan membuat perubahan hari ini!

Kesetiaan

" Kesetiaan bukanlah diukur seberapa lama engkau bersamanya ... namun kesetiaan diukur dari cinta yang tak terhingga ukurannya"

Setia ... apa dibenak anda tentang setia, apakah setia itu cinta sampai mati , ataukah setia itu selalu bersamanya tak kenal ruang dan waktu. Boleh saja jika pendapat anda seperti itu, tidak ada undang-undang yang melarangnya. :D

Setia adalah keinginan dari semua orang kepada kekasihnya, karena kesetiaan itu pertanda bahwa hanyalah dia satu-satunya yang kita miliki dan hanyalah kita satu-satunya yang dimilikinya, setia tak dapat diminta, atau hanya diucapkan dengan kata-kata. Setia adalah sebuah realitas cinta yang nyata, kekuatan cinta, kasih dan dan sayang tanpa batas. Setia adalah hasil dari kebenaran cinta, kejujuran hati dan ketulusan kasih.

Apakah bisa dikatakan setia orang yang selalu cinta kepada kekasihnya karena kecantikannya atau karena ketampanannya? apakah bisa dikatakan setia orang yang selalu cinta kepada kekasihnya karena hartanya atau apakah bisa dikatakan setia orang yang selalu cinta kepada kekasihnya karena keturunannya? jawabannya TIDAK!!! itu bukan kesetiaan , itu keinginan diri, bukan keinginan dan kejujuran cinta.

Sejatinya, cinta yang sejati adalah dua ruh yang menyatu, bukan dua raga yang menyatu. Karena kesejatian cinta tidak hanya diukur didunia saja melainkan sampai ke akhirat kelak, cinta yang mempunyai kesejatian tingkat tinggi adalah cinta yang menemui cinta sejati abadinya yaitu Allah.
kita tahu, ruh tidak akan selamanya melekat dengan raga, ruh akan lepas dari raga menuju yang punya, yaitu Allah. Oleh karena itu, orang yang saling mencintai dan mengasihi yang benar-benar mempunyai kesetiaan adalah yang dapat menyatukan ruh. Ruh yang menyatu, yang sudah kuat, ketika salah satu yang dikasihinya meninggal dunia, ia akan tetap yakin dengan cintanya jika suatu saat akan berjumpa kembali dan bersama-sama menemui Tuhan-nya dengan kebahagiaan yang tinggi.

Setia tidak akan dapat dirasakan jika cinta itu tak pernah disujudkan kepada sang pemberi cinta. Cinta tak akan setia jika cinta malah menjauhkan dari mengingat-Nya, cinta yang benar adalah cinta yang dapat menguatkan keimanan dan yang dapat memotivasi untuk berbuat kebajikan.

Cinta yang jujur adalah cinta yang saling menasihati, menasihati dalam kebenaran dan menasihati dalam kebajikan. Ingatlah, sejati adalah hasil dari sebuah cinta yang menanamkan nilai-nilai kasih sayang Tuhan, seperti cintanya Nabi Ibrahim kepada anaknya, cinta Nabi Nuh, cinta Nabi-Nabi lain dan cinta Nabi Muhammad SAW kepada umatnya yang selalu terasa cinta sejatinya selamanya dihati orang-orang yang mencintainya. contohlah cinta itu, walaupun tidak sesempurna cinta mereka namun insyaAllah cinta sejati akan tercipta dihati sampai bahagia bertemu Ilahi.

"Cintailah sesuatu karena-Nya, agar cintamu ditunjukkan oleh-Nya selalu berada didalam cinta-Nya dan selalu berjalan mulus sesuai dengan jalan-Nya"