Senin, 06 Juni 2016

Rangkuman Bab XI dan XII

BAB 11
MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN
Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman, suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu.untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu.
Tujuan Utama manajemen risiko keuangan adalah untuk meminimalkan potensi kerugian yang timbul dari perubahan tak terduga dalam harga mata uang, kredit, komoditas, dan ekuitas. Risiko volatilitas harga yang dihadapi ini dikenal sebagai risiko pasar. Para pelaku pasar cenderung tidak berani mengambil risiko. Perantara jasa keuangan dan pencipta pasar memberikan respons dengan menciptakan produk keuangan yang memungkinkan seorang pelaku pasar untuk mengalihkan risiko perubahan harga tak terduga kepada orang lain-pihak lawan.
Risiko pasar terdapat dalam berbagai bentuk, Risiko-risiko lainnya :
a.    Risiko likuiditas timbul karena tidak semua produk manajemen risiko keuangan dapat diperdagangkan secara bebas. Pasar yang sangat tidak likuid ini misalnya seperti real estate dan saham dengan kapitalisasi kecil.
b.    Diskontinuitas pasar mengacu pada risiko bahwa pasar tidak selalu menimbulkan perubahan harga secara bertahan. Kejatuhan pasar saham pada tahun 2000 merupakan suatu contoh kasus.
c.    Risiko kredit merupakan kemungkinan bahwa pihak lawan dalam kontrak manajemen risiko tidak dapat memenuhi kewajibannya. Sebagai contoh , pihak lawan yang menyepakati penukaran euro Prancis menjadi dolar Kanada mungkin gagal untuk menyerahkan euro pada tanggal yang dijanjikan.
d.    Risiko regulasi adalah risiko yang timbul karena pihak otoritas publik melarang penggunaan suatu produk keuangan untuk tujuan tertentu. Sebagai contoh bursa efek Kuala Lumpur tidak mengizinkan penggunaan shrot sales sebagai alat lindung nilai terhadap penurunan harga ekuitas.
e.    Risiko pajak merupakan risiko bahwa transaksi lindung nilai tertentu tidak dapat memperoleh perlakuan pajak yang diinginkan. Sebagai contoh, perlakuan kerugian valuta asing sebagai keuntungan modal ketika laba biasa lebih disukai.
f.    Risiko akuntansi adalah peluang bahwa suatu transaksi lindung nilai tidak dapat dicatat sebagai bagian dari transaksi yang hendak dilindung nilai. Contohnya adalah ketika keuntungan atas lindung nilai terhadap komitmen pembelian diperlakukan sebgaai “laba lain-lain” dan bukan sebagai pengurang biaya pembelian.
BAB 12
PENETAPAN HARGA TRANSFER DAN PERPAJAKAN INTERNASIONAL
Konsep Awal Rumitnya hukum dan aturan yang menentukan pajak bagi perusahaan asing dan laba yang dihasilkan diluar negeri sebenarnya berasal dari beberapa konsep dasar. Konsep ini mencakup istilah :
1.     Netralis pajak, berarti pajak tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan alokasi sumber daya
2.     Equitas pajak, berarti wajib pajak yang menghadapi situasi yang mirip serupa semestinya membayar pajak yang sama tetapi terdapat ketidaksetujuan antar bagaimana menginterprestasikan konsep ini Keanekaragaman Sistem Pajak Nasional Pengelolaan yang efektif atas potensi pajak memerluka pemahaman atas sistem pajak nasional yang sangat berbeda dari suatu negara ke negara lain.
Macam-Macam Pajak Lima macam pajak yaitu :
1.      Pajak penghasilan perusahaan
2.    Pajak pungutan
3.    Pajak pertambahan nilai
4.    Pajak perbatasan
5.    Pajak transfer
Beban Pajak Ketika semakin banyak perusahaan yang mengurangi tarif pajak perusahaan marginal, banyak pula negara yang memperluas dasar pajak perusahaan. Dalam dunia nyata tarif pajak efektif jarang sekali sama dengan tarif pajak nominal.
Sistem Administrasi Pajak Untuk penyederhanaan terdapat dua sistem yaitu :
1.     Sistem klasik
2.    Sistem terintegrasi
Insentif pajak luar negeri banyak negara menawarkan insentif pajak untuk menarik investasi luar negeri. Insentif dapat berupa hibah tunai bebas pajak yang digunakan untuk biaya aktiva tetap dari proses industri baru atau pengampunan untuk membayar pajak selama beberapa periode waktu.
Kompetensi Pajak Yang Membahayakan Tren diseluruh dunia yang mengarah pada penurunan tarif pajak penghasilan perusahaan merupakan dampak langsung kompetisi pajak. Kompetisi yang dilakukan oleh negara surga pajak akan bermanfaat jika dapat membuat pemerintah menjadi lebih efesien. Sedangkan dampaknya berbahaya jika mengalihkan pendapatan pajak bagi pemerintah yang sebenarnya memerlukan pendapatan tersebut untuk menyediakan jasa yang dibutuhkan oleh kalangan usaha.
Kredit Pajak Luar Negeri Kredit pajak luar negeri dapat dihitung sebagai kredit langsung atas pajak penghasilan yang dibayarkan atas laba cabang atau anak perusahaan dan setiap pajak yang dipungut pada sumbernya seperti deviden, bunga, dan royalti yang dikirimkan kembali kepada investor domestik. Kredit pajak juga dapat diperkitakan jika jumlah pajak penghasilan luar negeri yang dibayarkan tidak terlampau jelas.

Penentuan Harga Transfer Internasional
Penentuan harga transfer merupakan sesuatu yang baru timbul belakangan ini. Penentuan harga transfer di Amerika Serikat berkembang bersamaan dengan pergerakan desentralisasi yang mempengaruhi banyak usaha Amerika selama paruh pertama abad ke-20. Sekali perusahaan berekspansi secara internasional masalah penentuan harga transfer juga berekspansi dengan cepat. Terdapat faktor-faktor diantaranya :
1.     Faktor Pajak
2.    Faktor Tarif 3.
3.    Faktor Daya Saing
4.    Faktor Evaluasi Kerja
Metodologi Penentuan Harga Transfer
Dalam suatu dunia dengan pasar yang sangat kompetitif, tidak akan menjadi masalah besar ketika hendak menetapkan harga transfer sumber daya dan jasa antarperusahaan. Harga transfer dapat didasarkan pada biaya selisih kenaikan atau harga pasar. Pengaruh lingkungan atas harga transfer juga menimbulkan sejumlah pertanyaan mengenai metodologi penentuan harga.
Sistem Administrasi Pajak :
1.     Sistem Klasik
Pajak penghasilan perusahaan atas penghasilan kena pajak dikenakan pada tingkat perusahaan dan tingkat pemegang saham.
2.    Sistem Terintegrasi
Pajak perusahaan dan pemegang saham terintegrasi sedemikian rupa sehingga mengurangi atau mengeliminasi pengenaan pajak berganda atas pendapatan perusahaan.
Insentif Pajak LN:  
a.    Tax holiday Insentif dapat berupa hibah tunai bebas pajak yang digunakan untuk biaya aktiva tetap dan proses industri baru atau pengampunan untuk membayar pajak selama beberapa periode waktu
b.     Tax havens Negar yang memiliki keistimewaan pajak khusus juga dapat dianggap sebagai surga pajak dalam waktu terbatas Kompetisi Pajak yang Membahayakan Harmonisasi Internasional.

Kamis, 05 Mei 2016

Rangkuman Bab IX dan X



BAB IX
Analisis Laporan Keuangan Internasional
TANTANGAN DAN PELUANG DALAM ANALISIS LINTAS NEGARA

Analisis tingkat Negara menggunakan banyak yurisdiksi. Negara-negara memiliki memiliki perbedaan yang dramatis dalam praktik-praktik akuntansi dan auditnya, kualitas pengungkapan, system hukum dan aturan, sifat dan tingkatan risiko bisnis
Laporan Analisis keuangan dan valuasi internasional digambarkan dengan banyak kontradiksi. Di satu sisi, pergerakan harmonisasi standar akuntansi yang cepat dapat menyebabkan tingginya komparabilitas informasi keuangan diseluruh dunia.
Selain kontradiksi yang telah ada, iklim analisis keuangan dan valuasi internasional tetap meningkat, dan keseluruhan pandangan bagi analis adalah positif. Globalisasi pasar modal, kemajuan dalam teknologi informasi, dan persaingan yang meningkat di antara pemerintah-pemerintah nasional,  pasar saham, dan perusahaan-perusahaan bagi para penanam modal dan aktivitas perdagangan terus berlanjut. Globalisasi juga berarti bahwa analisis domestic yang keras menjadi kurang relevan. Ketergantungan bertumbuh dan tidak ada perusahaan yang terisolasi dari kejadian-kejadian yang terjadi di seluruh dunia.

KERANGKA KERJA ANALISIS BISNIS
Empat tahapan analisis dari kerangka kerja tersebut ( dibahas lebih rinci dalam halaman berikut) adalah : (1) analisis strategi bisnis, (2) analisis akuntansi, (3) analisis keuangan (analisis rasio dan analisis arus kas), dan (4) analisis prospektif (peramalan dan valuasi). Kerangka kerja analisis bias diterapkan pada banyak konteks keputusan termasuk analisis sekuritas, analisis kredit, serta analisis penggabungan dan akuisisi.

ANALISIS STRATEGI BISNIS INTERNASIONAL
Analisis strategi bisnis merupakan sebuah langkah awal yang penting dalam laporan keuangan. Analisis ini memberikan sebuah pemahaman kualitatif mengenai sebuah perusahaan dan pesaingnya dalam iklim ekonomisnya. Prosedur-prosedur standar untuk mendapatkan informasi bagi analisis strategi bisnis meliputi  pemeriksaan laporan tahunan dan terbitan perusahaan lainnya, dan berbicara dengan staf perusahaan, analis, dan para professional keuangan lainnya. Analisis strategi bisnis sering kali rumit dan sulit dalam sebuah tatanan internasional. Seperti yang disebutkan sebelumnya, poros-poros penggerak keuntungan yang utama  dan jenis-jenis risiko bisnis berbeda di setiap Negara.

Ketersediaan Informasi
Analisis strategi bisnis sangat sulit di beberapa Negara karena kurangnya informasi yang dapat dipercaya tentang perkembangan makro-ekonomi. Pemerintah di Negara-negara maju kadang menyalahkan penerbitan statistik ekonomi yang s alah atau menyesatkan. Mendapatkan informasi industry juga sulit di banyak Negara dan kuantitas serta kualitas informasi perusahaan juga sangat berbeda. Ketersediaan informasi khusus perusahaan sangat rendah di banyak Negara ekonomi berkembang.

ANALISIS AKUNTANSI
Tujuan analisis akuntansi adalah untuk menilai tingkatan dimana hasil-hasil laporan sebuah perusahaan menggambarkan realitas ekonominya. Analis harus menilai kebijakan dan perkiraan akuntansi perusahaan tersebut, dan menilai sifat serta tingkat fleksibilitas akuntansi sebuah perusahaan. Sifat dan tingkat fleksibilitas akuntansi sebuah perusahaan mengacu kepada kebijaksanaan direksi di dalam memilih kebijakan akuntansi dan perkiraan mana yang akan diterapkan pada kejadian akuntansi tertentu.
Para manajer perusahaan diperbolehkan untuk melakukan berbagai penilaian yang berhubungan dengan akuntansi karena mereka yang paling mengetahui tentang operasi dan kondisi keuangan perusahaannya.
Healy dan koleganya menyarankan proses berikut untuk mengevaluasi kualitas akuntansi sebuah perusahaan :
  1. Mengidentifikasi kebijakan akuntansi yang utama
  2. Menilai fleksibilitas akuntansi
  3. Mengevaluasi strategi akuntansi
  4. Mengevaluasi kualitas pengungkapan
  5. Mengidentifikasi potensi tanda bahaya (misalnya, penghapusan asset yang tidak wajar, transaksi yang menaikkan keuntungan tanpa penjelasan, atau peningkatan celah antara penghasilan perusahaan dan arus kas dari operasi)
  6. Menyesuaikan penyimpangan-penyimpanagn akuntansi
Untuk menggambarkan proses ini, ambilah contoh kualitas akuntansi dari WorldCom, sebuah perusahaan Amerika Serikat yang besar di mana kebijakan akuntansinya berujung pada skandal Wall Street yang besar. Dalam kasus ini, WorldCom memilih untuk memperbesar apa yang merupakan pengeluaran operasional. Walaupun praktik ini merupakan sebuah pelanggaran yang jelas dalam GAAP Amerika Serikat, direksi memilih untuk menutup informasi ini dari para penanam modal dengan cara mengganti pengeluaran operasional dengan pengeluaran modal.
Ada dua masalah utama yang dihadapi oleh mereka yang melakukan analisis akuntansi dalm sebuah tatanan internasional. Hal yang pertama adalah keragaman pengukuran kualitas akuntansi antar-negara, dan kualitas audit, kualitas audit berhubungan dengan kesulitan dalam mendapatkan informasi yang diperlukan untuk melakukan analisis akuntansi.

Saran bagi Analis
Ketika melakukan analisis terhadap perusahaan-perusahaan dalam Negara-negara pasar berkembang, analis harus sering berdiskusi dengan direksi untuk mengevaluasi insentif dan kebijakan akuntansi laporan keuangan mereka. Banyak perusahaan di Negara-negara pasar berkembang berhubungan erat, dan para manajer mungkin tidak memiliki dorongan yang kuat untuk pengungkapan yang penuh dan kredibel.

ANALISIS KEUANGAN INTERNASIONAL
Tujuan analisis keuangan adalah untuk mengevaluasi kinerja saaat ini dan masa lalu sebuah perusahaan, dan untuk menilai apakah kinerja bias dipertahankan. Analisis rasio dan analisis arus kas adalah alat bantu yang penting dalam analisis keuangan. Analisis rasio menggunakan perbandingan rasio antara perusahaan   dan perusahaan lain dalam industry yang sama, perbandingan sebuah rasio perusahaan selama beberapa  tahun atau periode keuangan lainnya, dan/atau perbandingan rasio terhadap beberapa tolok ukur yang absolute.
Analisis arus kas berfokus pada laporan arus kas, yang memberikan informasi mengenai arus masuk dan arus kas keluar suatu perusahaan, dibedakan menurut kegiatan operasional, penanaman modal, dan pembiayaan.

ANALISIS PROSPEKTIF INTERNASIONAL
Analisi prospektif menggunakan dua langkah : perhitungan perkiraan dan valuasi. Dalam perhitungan perkiraan, para analis membuat  perkiraan yang jelas mengenai prospek sebuah perusahaan berdasarkan strategi bisnis, akuntansi, dan analisis keuangannnya. Dalam valuasi, analisis mengubah perkiraan kuantitatif menjadi perkiraan nilai sebuah perusahaan. Valuasi digunakan secara lengkap atau jelas dalam banyak keputusan bisnis. Para ahli dalam bidang valuasi internasional memberikan peringatan kepada mereka yang melakukan analisis prospektif internasional : “ setiap peraturan yang telah anda pelajari di Negara asal anda tidak akan berguna di luar negeri”. Fluktuasi nilai tukar, perbedaan akuntansi, praktik dan kebiasaan bisnis yang berbeda, perbedaan pasar modal, dan banyak factor lainnya yang akan berpengaruh besar dalam perkiraan dan valuasi internasional.

ANALISIS DAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN
Pembaca yang bijak harus menilai kecukupan pengukuran akuntansi yang dipergunakan dan menghilangkan penyimpangan yang disebabkan oleh penggunaan metode-metode akuntansi yang dirasa tidak tepat. Sebuah akibat wajar dari penilaian kualitas ini adalah penilaian kredibilitas informasi yang diberikan, tanpa bergantung pada aturan-aturan pengukuran yang digunakan. Selain pertanyaan-pertanyaan tentang kualitas dan kuantitas informasi, para analis keuangan harus cukup terbebas dari risiko tak wajar yang disebabkan oleh kecurangan atau penipuan dari mereka yang membuat representatisi keuangan.

Fungsi Pembuktian
Para auditor independen melakukan fungsi pembuktian dalam laporan keuangan. Sebagai ahli kompeten dari luar mereka meninjau informasi keuangan yang diberikan oleh direksi suatu perusahaan dan kemudian membuktikan reliabilitas, kewajaran\, dan aspek-aspek kualitas lainnya.
Para penanam modal dan pembaca laporan keuangan yang lain mempertahankan pembuktian pada auditor professional. Mereka bias mengambil keputusan dengan hasil yang diharapkan lebih baik jika mereka memiliki informasi yang lebih baik.
Selain keputusan dan pengaruh mminat masyarakat, audit independen membawa efisiensi ke dalam proses laporan keuangan. Jika pengguna informasi keuangan harus mendapatkan informasinya sendiri dan menguji informasi ini nomor per nomor dan pengguna demi pengguna, akan menghasilkan sebuah proses yang memakan biaya yang sangat tinggi.


BAB 10
Perencanaan dan Pengendalian Manajerial
PEMODELAN BISNIS

Pemodelan bisnis adalah penggabaran besar, dan terdiri atas perumusan, pelaksanaan, dan penilaian sebuah rencana bisnis jangka panjang. Hal ini meliputi  4 dimensi kritis :
1.      Mengidentifikasi factor-faktor kunci yang  berhubungan dengan kemajuan perusahaan kedepan
2.      Merumuskan teknik yang tepat untuk memperkirakan penilaian dan pengembangan kemampuan perusahaan untuk memakai atau memanfaatkan semua perkembangan ini.
3.      Mengembangkan system informasi untuk mendukung pilihan strategis
4.      Menerjemahkan pilihan yang ada kedalam serangkaian tindakan yang jelas


MATERI PERENCENAAN
Sistem bias diterapkan untuk memperoleh informasi kondisi pesaing dan pasar. Kondisi pesaing dan pasar di analisis karena dampaknya yang kuat bagi status persaingan perusahaan dan profitabilitasnya. Pengetahuan dari analisis ini paling tidak digunakan untuk mengukur perencanaan untuk menjaga atau memperluas peguasaan pasar, atau mengidentifikasi dan memanfaatkan produk baru dan peluang pasar. Materi seperti ini adalah analisis WOTS-UP. Hal ini berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan perusahaan yang berhubungan dengan lingkungan operasi perusahaan. Sebagai contoh, memperluas jaringan distribusi dan service Daimler di Eropa Timur adalah sebuah strategi yang menjanjikan, memberikan perusahaan kekuatan pada kualitas produk, penjualan truk, nilai impas yang lebih rendah, dan bersinergi.

PENGANGGARAN MODAL
Keputusan untuk berinvestasi di luar negeri adalah sebuah elemen kritis dalam strategi global bagi perusahaan multinasional. Penanaman modal luar negeri secara langsung biasanya melibatkan jumlah modal yang besar dan prospek yang belum pasti. Ada metode canggih  dalam keputusan penanaman modal. Prosedur ada untuk menentukan struktur modal optimum perusahaan, mengukur biaya modalnya, dan menilai investasi alternative dalam keadaan belum pasti. Penyesuaian model perencanaan multinasional dari tradisional telah dibentuk ke dalam tiga area pengukuran : (1) menentukan akibat relevan dari sebuah investasi multinasional, (2) mngukur arus kas yang diperoleh, dan (3) menghitung biaya modal multinasional. Semua penyesuaian ini memberikan data yang mendukung pilihan-pilihan strategi, langkah 3 dalam proses pemodelan perusahaan.

PRESPEKTIF  IMBALAN KEUANGAN
Seorang manajer harus menentukan imbalan yang relevan untuk menilai sebuah peluang investasi luar negeri. Namun imbalan yang relevan adalah sebuah masalah prespektif. Hasil dari kedua prespektif tersebut bias berbeda secara signifikan yang berhubungan dengan (1) pembatasan pemerintah dalam repratiasi pendapatan dan modal, (2) biaya iziz, royalty, dan pembayaran lainnya yang memberikan pendapatan bagi induk bukan  biaya tambahan, (3) nilai inflasi nasional yang berbeda, (4) perubahan nilai mata uang luar negeri, dan (5) perpajakan yang berbeda
Seseorang mungkin berpendapat bahwa risiko dan akibat dari investasi luar negeri yang harus dinilai dari sudut pandang pemegang saham perusahaan induk domestic. Pengamatan juga mengatakan bahwa banyak perusahaan multinasional berpandangan tentang investasi jangka panjang (tudak sementara waktu). Dana yang dihasilkan di luar negeri cenderung diinvestasikan kembali di luar negeri  daripada dikembalikan ke perusahaan induk.
Sebuah solusi yang menarik adalah untuk mengakui bahwa manajer keuangan harus mencapai berbagai target, merespons investor dan organisasi non-investor dan lingkungannya. Kompatibilitas  antara target investor  multinasional dan pemerintah setempat bias diukur dengan dua kalkulasi hasil keuangan : satu, dari prespektif Negara setempat, yang lainnya adalah pandangan dari perusahaan induk. Prespektif dari perusahaan induk berasumsi bahwa investasi luar negeri bias menguntungkan (termasuk peluang biaya modal) tidak salah arah, sumber yang langka dari Negara setempat.

PENGUKURAN HASIL TERDUGA
Sangatlah sulit untuk mengukur arus kas terduga dari sebuah investasi luar negeri. Anggaplah, untuk diskusi, bahwa Samsung Electronics U.S yang dianggap membeli 100 persen kepemilikan fasilitas produksi di Rusia. Perusahaan induk Amerika Serikat akan membiayai separuh investasi secara tunai dan peralatan; neraca akan dihitung oleh bank local yang memberikan pinjaman bursa saham. Fasilitas rusia akan mengimpor setengah material mentah dan komponennya dari perusahaan indukAmerika Serikatdan mengekspor separuh hasilnya ke Hungaria.
Metode untyk memperkirakan arus kas yang diproyeksikan berhubungan dengan fasilitas dari Rusia sama dengan semua yang mereka gunakan untuk perusahaan domestic. Penerimaan terduga adalah berdasarkan proyeksi penjualan dan pengalaman terantisipasi. Biaya usaha (dimasukkan ke dalam ekuivalen kas mereka) dan pajak local serupa dengan ramalan. Kompleksitas tambahan harus diperhitungkan, meliputi :
  1. Arus kas proyek versus arus kas perusahaan induk
  2. Arus kas perusahaan induk mengikat keuangan
  3. Tunjangan keuangan
  4. Risiko politisi

BIAYA MODAL MULTINASIONAL
Jika investasi luar negeri di evaluasi dengan model pemotongan arus kas ini, maka sebuah pemotongan harga yang tepat harus dikembangkan. Teori penganggaran modal biasanya menggunakan biaya modal perusahaan sebagai nilai pangkasnya; yakni, sebuah proyek harus menghasilkan paling tidak mengembalikan biaya modal perusahaan. Batasan nilai ini berhubungan dengan proporsi utang dan ekuitas struktur keuangan perusahaan seperti halnya berikut ini :
Ka=ke (E/S) + ki (1-t) (D/S)
Di mana :
Ka = beban rata-rata (setelah pajak) biaya modal
Ke = biaya ekuitas
Ki = biaya utang sebelum pajak
E = nilai ekuitas perusahaan
D = nilai utang perusahaan
S = nilai struktur modal perusahaan (E + D)
T = nilai pajak marginal
            Tidaklah mudah untuk mengukur biaya modal sebuah perusahaan multinasional.biaya modal ekuitasnya mungkin bias dihitung dengan beberapa cara. Satu cara yang paling populerv adalah menggabungkan hasil deviden yang diharapkan dengan nilai pertumbuhan deviden yang diharapkan.
            Perhitungan pajak tambahan digunakan ketika sebuah perusahaan multinasional meminjam dana dari beberapa pasar modal luar negeri. Nilai terkini dan prospektif pajak di setiap pasar luar negeri selama pinjaman masih berlaku.

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Pengaturan system informasi dari sebuah perusahaan dunia sangat penting dalam mendukung strategi perusahaan, termasuk proses perencanaan yang dijelaskan.

Permasalahan Sistem
Jarak adalah sebuah kesulitan yang sangat jelas. Terkait dengan masalah geografis, komunikasi informasi formal secara umum mengganti hubungan personal antara manajer local dan markas manajemen.
Dalam “Patterns in the Organization of Transnational Information System”, Vicram Sethi dan Joseph Katz mengidentifikasi tiga strategi IT Global, masing-masing berhubungan dengan jenis organisasimultinasional secara dpesifik.
Rendahnya penyebaran dengan pemusatan yang tinggi telah digunakan oleh organisasi yang lebih kecil dengan operasi bisnis internasional yang terbatas, IS domestic harus mendominasi.
Penyebaran tinggi dengan pemusatan yang rendah adalah strategi yang digunakan oleh perusahaan multinasional dengan operasi yang berbeda secara geografis.
Penyebaran tinggi dengan pemusatan tinggi adalah sebuah strategi IT “glocal” yang digunakan oleh perusahaan yang benar-benar mendunia dengan aliansi strategi seluruh dunia.

Permasalahan Informasi
Akuntansi manajemen mempersiapkan berbagai macam informasi untuk manajemen perusahaan, berkisar dari pengumpulan data untuk laporan likuiditas dengan perkiraan operasional dari berbagai tipe untuk membiayai pengeluaran. Disini juga, factor lingkungan mempengaruhi penggunaan informasi yang dihasilkan secara internal. Masalah pokok informasi lainnya adalah pertanyaan penerjemahan. Dalam menjalankan evaluasi, para manajer di Amerika Serikat umumnya lebih menggunakan laporan dalam dolar Amerika Serikat.

MANAJEMEN INFORMASI DAN HIPERINFLASI
FAS No.52 memandatkan penggunaan metode penerjemahan sementara, dalam menggabungkan semua akun luar negeri dengan cabang yang berdomisili di lingkungan yang sarat dengan inflasi.dalam lingkungan dengan inflasi tinggi, laporan keuangan disiapkan dalam penyesuaiannyadengan FAS No.52 yang cenderung membalikkan kenyataan dengan :
  • Menekan atau mengecilkan poendapatan dan pembiayaan
  • Penerjemahan laporan untung dan rugi yang sulit untuk diinterpretasikan
  • Membelokkan performa perbandingan dari waktu ke waktu
Landasan pelaporan kita menghasilkan semua batasan ini dan berdasarkan pada asumsi berikut ini :
  1. Obyektif manajemen dalam memaksimalkan nilai perusahaan dilandaskan pada istilah mata uang yang memegang nilainya (contoh, nilai mata uang kuat). Oleh karena itu, cara terbaik untuk mengukur performa dari sebuah afiliasi yang beralokasi dalam lingkungan berinflasi tinggi dikenal dengan istilah nilai mata uang kuat.
  2. Model kita juga secara implisit mengasumsikan bahwa nilai inflasi, nilai tukar, dan nilai bunga adalah saling berkaitan.
MASALAH PENGENDALIAN KEUANGAN
Sebuah pertanyaan tentang strategi dan system informasi yang telah diputuskan, pergantian perhatian pada area yang sama pentingnya dalam pengendalian keuangan dan evaluasi kinerja. Pertimbangan ini sangat penting Karena mereka membuat para manajer untuk :
  1. Melaksanakan strategi keuangan global MNE
  2. Mengevaluasi tingkatan dimana strategi yang dipilih berperan dalam meraih target perusahaan
  3. Memotivasi manajemen dan pegawai untuk meraih target financial perusahaan seefektif dan seefisien mungkin.
System pengendalian manajemen bertujuan untuk menuntaskan objektif perusahaan dengan cara yang paling efiktif dan efisien. System kendali keuangan, hasilnya, adalah system komunikasi dan pengukuran kuantitatif yang memfasilitasi pengendalian dengan cara (1) mengkomunikasikan target keuangan yang tepat dalam organisasi, (2) menjelaskan kriterian dan standar  untuk mengevaluasi kinerja, (3) mengawasi kinerja, dan (4) memberitahukan deviasi antara kinerja actual dan terencana bagi yang bertanggung jawab.

PENETAPAN BIAYA STRATEGIS
Dalam mengendalian biaya pada tahapan produksi, banyak perusahaan di seluruh dunia menggunakan standar system pembiayaan yang pada dasarnya memperkirakan seberapa besar biaya produksi dari sebuah produk sebagai dasar harga penjualan yang masuk akal. Perbedaan hasil antara biaya standard dan sebenarnya diuji sebagai sebuah dasar untuk bahan penilaian dalam proses produksi atau pendapatan.
Selama produksi, biaya yang diizinkan dikurangi setiap bilannya dengan sebuah nilai pengurangan  biaya yang berdasarkan pada objektif profit jangka pendek. Pada tahun-tahhun selanjutnya, biaya sebenarnyadari tahun sebelumnya adalah titik awak untuk pengurangan lebih jauh lagi, demikian hal ini memastikan adanya pemotongan selama produk masih dalam produksi. Pasar dengan system ini, dikenal sebagai pembiayaan kaizen, secara dignifikan mengurangi kepercayaan terhadap system pembiayaan standar tradisional. Pembiayaan keizen menekankan untuk melakukan apa yang penting untuk meraih tingkat performa yang diharapkan dalam kondisi pasar yang kompetitif.

EVALUASI PERFORMA USAHA LUAR NEGERI
Penilaian performa adalah inti untuk sebuah system pengendalian efektif. System evaluasi performa tepat guna mengizinkan dewan manajemen untuk (1) memastikan perilaku manajerial konsisten dengan startegi prioritas, (2) menilai profitabilitas dari usaha yang ada, (3) wilayah yang tidak bekerja  sesuai rencana, (4) mengalokasikan sumber-sumber bagi perusahaan secara produktif, dan (5) mengevaluasi performamanajerial.

STRANDAR PERFORMA
Sebuah perusahaan mungkin memiliki standar tertentu, seperti ROI minimum yang diperlukan, di mana ini diterapkan pada cadangan individual dan aliran produk, atau menyusun level ROI berbeda atau standar lainnya(seperti margin kasar)untuk  cadangan lainnya atau aliran produk.
Membandingkan cabang perusahaan dengan unit lain dari perusahaan induk, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, harus dilakukan dengan penuh perhatian, karena pertanyaan mengenai komparabilitas muncul kembali. Banyak perusahaan membutuhkan periode masa pengembalian yang lebih pendek, menyeragamkan proyeksi risiko arus kas, atau meningkatkan nilai pengembalian yang dibutuhkan ketika memperhitungkan investasi di Negara yang lebih beresiko.
Mengambil risiko yang lebih tinggi untuk sebuah target ROI adalah permasalahan yang tidak bias dihindari, tetapi prosesnya bias dibuat secara sistematis. Metode pertama adalah untuk menyeragamkan ROI perusahaan dengan sebuah indeks angka risiko yang berkembang disetiap Negara. Berikut adalah tujuh peringatan yang mungkin bias menjadi pedoman yang berguna dalam menilai hasil usaha luar negeri :
  1. Cabang perusahaan luar negeri tidak bias dinilai sebagi pusat keuntungan independen ketika mereka adalah komponen system multinasional
  2. Kriteria laba modal perusahaan besar harus didukung oleh ukuran performa yang dikaitkan secara spesifik dengan objektif dan lingkungan dari setiap unit usaha luar negeri
  3. Target jelas yang memperhitungkan lingkungan masing-masing internal dan eksternal cabang perusahaan harus disatukan dengan anggaran performa
  4. Performa cabang perusahaan harus dinilai dalam hal penyimoangan dari semua objektif ini, alasan penyimpagan, respon manajerial untuk perkembangan yang tidak terduga.
  5. Manajer cabang perusahaan tidak bertanggung jawab untuk hasil di luar kendali mereka (di dalam dan di luar negeri)
  6. Manajer cabang perusahaan yang diukur performanya harus berperan penuh dalam menyusun target-target di mana mereka akan dinilai
  7. Pengukuran performa ganda, financial dan non-finansial, harus digunakan dalam menilai usaha laur negeri.