Nama : Satrio Wijayanto
NPM : 26212883
Kelas : 3EB18
Pengertian Data
Data
adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih
memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berwujud suatu keadaan,
gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol
lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan,
obyek, kejadian ataupun suatu konsep.
Jenis - Jenis Data
Menurut cara memperolehnya :
- Data primer yaitu data yang dikumpulkan dan diolah sendiri atau seorang atau suatu organisasi langsung dari obyeknya. Contoh : Mewawancarai langsung penonton bioskop 21 untuk meneliti preferensi konsumen bioskop.
- Data sekunder yaitu data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial. Contohnya adalah pada peneliti yang menggunakan data statistik hasil riset dari surat kabar atau majalah.
Menurut sumbernya :
- Data internal adalah data yang menggambarkan keadaan atau kegiatan dalam suatu organisasi. Misal : data keuangan, data pegawai, data produksi, dsb.
- Data eksternal yaitu data yang menggambarkan suatu keadaan atau kegiatan di luar suatu organisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan suatu produk pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan, persebaran penduduk, dan lain sebagainya.
Menurut sifatnya :
- Data kualitatif adalah data yang bukan dalam bentuk angka
- Data kuantitatif adalah data dalam bentuk angka
Menurut waktu pengumpulannya :
- Cross section / insidentil adalah dikumpulkan pada suatu waktu tertentu. Contohnya laporan keuangan per 31 desember 2006, data pelanggan PT. Angin Ribut bulan mei 2004, dan lain sebagainya.
- Data berkala / time series data adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk menggambarkan suatu perkembangan atau kecenderungan keadaan/peristiwa/kegiatan. Contoh data time series adalah data perkembangan nilai tukar dollar amerika terhadap euro eropa dari tahun 2004 sampai 2006, jumlah pengikut jamaah nurdin m. top dan doktor azahari dari bulan ke bulan, dll.
Metode Pengumpulan Data
Metode
Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk
mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat
diperlihatkan penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, tes,
dkoumentasi dan sebagainya.
Sedangkan
Instrumen Pengumpul Data merupakan alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data. Karena berupa alat, maka instrumen dapat berupa
lembar cek list, kuesioner (angket terbuka / tertutup), pedoman
wawancara, camera photo dan lainnya
Pengumpulan
data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka
mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk
hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian.
Metode pengumpulan data bisa dilakukan dengan cara:
A. WAWANCARA
Menurut
Prabowo (1996) wawancara adalah metode pengmbilan data dengan cara
menanyakan sesuatu kepada seseorang responden, caranya adalah dengan
bercakap-cakap secara tatap muka.Pada penelitian ini wawancara akan
dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara.
Menurut
Patton dalam proses wawancara dengan menggunakan pedoman umum wawancara
ini, interview dilengkapi pedoman wawancara yang sangat umum, serta
mencantumkan isu-isu yang harus diliput tampa menentukan urutan
pertanyaan, bahkan mungkin tidak terbentuk pertanyaan yang eksplisit.
Pedoman
wawancara digunakan untuk mengingatkan interviewer mengenai aspek-aspek
apa yang harus dibahas, juga menjadi daftar pengecek (check list)
apakah aspek-aspek relevan tersebut telah dibahas atau ditanyakan.
Dengan pedoman demikian interviwer harus memikirkan bagaimana pertanyaan
tersebut akan dijabarkan secara kongkrit dalam kalimat Tanya, sekaligus
menyesuaikan pertanyaan dengan konteks actual saat wawancara
berlangsung (Patton dalam poerwandari, 1998).
B. OBSERVASI
Disamping
wawancara, penelitian ini juga melakukan metode observasi. Menurut
Nawawi & Martini (1991) observasi adalah pengamatan dan pencatatan
secara sistimatik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala
atau gejala-gejala dalam objek penelitian.
Dalam
penelitian ini observasi dibutuhkan untuk dapat memehami proses
terjadinya wawancara dan hasil wawancara dapat dipahami dalam
konteksnya. Observasi yang akan dilakukan adalah observasi terhadap
subjek, perilaku subjek selama wawancara, interaksi subjek dengan
peneliti dan hal-hal yang dianggap relevan sehingga dapat memberikan
data tambahan terhadap hasil wawancara.
Menurut
Patton (dalam Poerwandari 1998) tujuan observasi adalah mendeskripsikan
setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung,
orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian di lihat
dari perpektif mereka yang terlihat dalam kejadian yang diamati
tersebut.
MACAM-MACAM OBSERVASI
a. Observasi Partisipatif
- Peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang diucapkan dan berpartisipasi dalam aktivitas yang diteliti
b. Observasi Terus Terang atau Tersamar
- Peneliti berterus terang kepada narasumber bahwa ia sedang melakukan penelitian.
c. Observasi tak Berstruktur
- Dilakukan dengan tidak Berstruktur karena fokus penelitian belum jelas
C. Angket atau kuesioner (questionnaire)
Angket
atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak
langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden).
Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket berisi
sejumlah pertnyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh
responden. Responden mempunyai kebiasaan untuk memberikan jawaban atau
respon sesuai dengan presepsinya.
Kuesioner
merupakan metode penelitian yang harus dijawab responden untuk
menyatakan pandangannya terhadap suatu persoalan. Sebaiknya pertanyaan
dibuat dengan bahasa sederhana yang mudah dimengerti dan kalimat-kalimat
pendek dengan maksud yang jelas. Penggunaan kuesioner sebagai metode
pengumpulan data terdapat beberapa keuntungan, diantaranya adalah
pertanyaan yang akan diajukan pada responden dapat distandarkan,
responden dapat menjawab kuesioner pada waktu luangnya, pertanyaan yang
diajukan dapat dipikirkan terlebih dahulu sehingga jawabannya dapat
dipercaya dibandingkan dengan jawaban secara lisan, serta pertanyaan
yang diajukan akan lebih tepat dan seragam.
MACAM-MACAM KUISIONER
1. Kuesioner tertutup
Setiap pertanyaan telah disertai sejumlah pilihan jawaban. Responden hanya memilih jawaban yang paling sesuai.
2. Kuesioner terbuka
Dimana tidak terdapat pilihan jawaban sehingga responden haru memformulasikan jawabannya sendiri.
3. Kuesioner kombinasi terbuka dan tertutup
Dimana pertanyaan tertutup kemudian disusul dengan pertanyaan terbuka.
4. Kuesioner semi terbuka
Pertanyaan yang jawabannya telah tersusun rapi, tetapi masih ada kemungkinan tambahan jawaban.
Teknik Pengambilan Data
1. Angket
Angket
/ kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang
dijadikan responden untuk dijawabnya.
Meskipun
terlihat mudah, teknik pengumpulan data melalui angket cukup sulit
dilakukan jika respondennya cukup besar dan tersebar di berbagai
wilayah.
Beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan angket menurut Uma Sekaran
(dalam Sugiyono, 2007:163) terkait dengan prinsip penulisan angket,
prinsip pengukuran dan penampilan fisik.
Prinsip Penulisan angket menyangkut beberapa faktor antara lain :
Isi
dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan untuk
mengukur maka harus ada skala yang jelas dalam pilihan jawaban.
Bahasa
yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan responden. Tidak
mungkin menggunakan bahasa yang penuh istilah-istilah bahasa Inggris
pada responden yang tidak mengerti bahasa Inggris, dsb.
Tipe
dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau terturup. Jika terbuka
artinya jawaban yang diberikan adalah bebas, sedangkan jika pernyataan
tertutup maka responden hanya diminta untuk memilih jawaban yang
disediakan.
2. Observasi
Obrservasi
merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur
sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat digunakan
untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik
ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku
manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden
yang tidak terlalu besar.
- Participant Observation
Dalam
observasi ini, peneliti secara langsung terlibat dalam kegiatam
sehari-hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data.
Misalnya
seorang guru dapat melakukan observasi mengenai bagaimana perilaku
siswa, semangat siswa, kemampuan manajerial kepala sekolah, hubungan
antar guru, dsb.
- Non participant Observation
Berlawanan
dengan participant Observation, Non Participant merupakan observasi
yang penelitinya tidak ikut secara langsung dalam kegiatan atau proses
yang sedang diamati.
Misalnya
penelitian tentang pola pembinaan olahraga, seorang peneliti yang
menempatkan dirinya sebagai pengamat dan mencatat berbagai peristiwa
yang dianggap perlu sebagai data penelitian.
Kelemahan
dari metode ini adalah peneliti tidak akan memperoleh data yang
mendalam karena hanya bertindak sebagai pengamat dari luar tanpa
mengetahui makna yang terkandung di dalam peristiwa.
Alat yang digunakan dalam teknik observasi ini antara lain : lembar cek list, buku catatan, kamera photo, dll.
3. Wawancara
Wawancara
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan
tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap
nara sumber atau sumber data.
Wawancara
pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi
pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada 1000
responden, sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan
sebagai teknik pengumpul data (umumnya penelitian kualitatif)
Wawancara terbagi atas wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.
Wawancara
terstruktur artinya peneliti telah mengetahui dengan pasti apa
informasi yang ingin digali dari responden sehingga daftar pertanyaannya
sudah dibuat secara sistematis. Peneliti juga dapat menggunakan alat
bantu tape recorder, kamera photo, dan material lain yang dapat membantu
kelancaran wawancara.
Wawancara
tidak terstruktur adalah wawancara bebas, yaitu peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan
secara spesifik, dan hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin
digali dari responden.
Kelebihan dan Kekurangan dalam Teknik Pengumpulan Data
1. Metode Observasi
Pengumpulan
data dengan observasi langsung atau dengan pengamatan langsung adalah
cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat
standar lain untuk keperluan tersebut. Pengamatan baru tergolong
sebagai teknik mengumpulkan data, jika pengamatan tersebut mempunyai
kriteria berikut:
- Pengamatan digunakan untuk penelitian dan telah direncanakan secara sistematik.
- Pengamatan harus berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah direncanakan.
- Pengamatan tersebut dicatat secara sistematis dan dihubungkan dengan proposisi umum dan bukan dipaparkan sebagai suatu set yang menarik perhatian saja.
Pengamatan
dapat dicek dan dikontrol atas validitas dan reliabilitasnya.
Penggunaan pengamatan langsung sebagai cara mengumpulkan data mempunyai
beberapa keuntungan antara lain :
Pertama.
Dengan cara pengamatan langsung, terdapat kemungkinan untuk mencatat
hal-hal, perilaku, pertumbuhan, dan sebagainya, sewaktu kejadian
tersebut berlaku, atau sewaktu perilaku tersebut terjadi. Dengan cara
pengamatan, data yang langsung mengenai perilaku yang tipikal dari objek
dapat dicatat segera, dantidak menggantungkan data dari ingatan
seseorang;
Kedua.
Pengamatan langsung dapat memperoleh data dari subjek baik tidak dapat
berkomunikasi secara verbal atau yang tak mau berkomunikasi secara
verbal. Adakalanya subjek tidak mau berkomunikasi, secara verbal dengan
enumerator atau peneliti, baik karena takut, karena tidak ada waktu atau
karena enggan. Dengan pengamatan langsung, hal di atas dapat
ditanggulangi. Selain dari keuntungan yang telah diberikan di atas,
pengamatan secara langsung sebagai salah satu metode dalam mengumpulkan
data, mempunyai kelemahan-kelemahan.
2. Metode Wawancara
Yang
dimaksud dengan wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk
tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara
si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan
menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara).
Wawancara dapat dilakukan dengan tatap muka maupun melalui telpon.
Wawancara Tatap Muka
Beberapa kelebihan wawancara tatap muka antara lain :
- Bisa membangun hubungan dan memotivasi responden
- Bisa mengklarifikasi pertanyaan, menjernihkan keraguan, menambah pertanyaan baru
- Bisa membaca isyarat non verbal
- Bisa memperoleh data yang banyak
Sementara kekurangannya adalah :
- Membutuhkan waktu yang lama
- Biaya besar jika responden yang akan diwawancara berada di beberapa daerah terpisah
- Responden mungkin meragukan kerahasiaan informasi yang diberikan
- Pewawancara perlu dilatih
- Bisa menimbulkan bias pewawancara
- Responden bias menghentikan wawancara kapanpun
Wawancara via phone
Kelebihan :
- Biaya lebih sedikit dan lebih cepat dari warancara tatap muka
- Bisa menjangkau daerah geografis yang luas
- Anomalitas lebih besar dibanding wawancara pribadi (tatap muka)
Kelemahan :
- Isyarat non verbal tidak bisa dibaca
- Wawancara harus diusahakan singkat
- Nomor telpon yang tidak terpakai bisa dihubungi, dan nomor yang tidak terdaftar pun dihilangkan dari sampel
3.Metode Kuesioner
Kuesioner
adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah disusun sebelumnya.
Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner, atau daftar
pertanyaan tersebut cukup terperinci dan lengkap dan biasanya sudah
menyediakan pilihan jawaban (kuesioner tertutup) atau memberikan
kesempatan responden menjawab secara bebas (kuesioner terbuka).
Penyebaran
kuesioner dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti penyerahan
kuesioner secara pribadi, melalui surat, dan melalui email.
Masing-masing cara ini memiliki kelebihan dan kelemahan, seperti
kuesioner yang diserahkan secara pribadi dapat membangun hubungan dan
memotivasi respoinden, lebih murah jika pemberiannya dilakukan langsung
dalam satu kelompok, respon cukup tinggi. Namun kelemahannya adalah
organisasi kemungkinan menolak memberikan waktu perusahaan untuk survey
dengan kelompok karyawan yang dikumpulkan untuk tujuan tersebut.
MACAM-MACAM KUTIPAN DAN CONTOHNYA
1)Kutipan Langsung
Kutipan Langsung adalah pernyataan yang ditulis dalam susunan kalimat aslinya tanpa mengalami perubahan sedikitpun.
Tentang kutipan langsung :
- Tulis dalam paragraf tersendiri
- Tulis dulu pengarang diikuti tahun penerbitan buku dan halaman buku
- Salin tulisan dari pengarang dalam tanda petik
- Diartikan dalam bahasa Indonesia
- Sering-seringlah mengadakan konsultasi dengan dosen pembimbing, lihat penulisan skripsi pada perpustakaan atau lihat punya kakak tingkat
Kutipan Langsung terdiri dari:
1. Kutipan Langsung panjang :
Kutipan langsung yang lebih dari tiga baris ketikan.
Cara penulisannya tidak dijalani dalam teks tetapi diberi tempat tesendiri dengan jarak baris satu spasi tunggal pada garis tepi baru yang jaraknya empat ketukan huruf dari garis margin.
Indensi dari kalimat pertama tujuh ketukan dari garis tepi(margin) atau tiga ketukan dari garis tepi yang baru Kutipan Langsung panjang tidak diapit dengan tanda kutip.
Contoh 1:
Banyak batasan yang telah dikemukkan mengenai pengertian definisi.
Keraf(2001), misalnya mengemukkan :
Defenisi pada prinsipnya adalah suatu proses menempatkan suatu objek yang akan dibatasi ke dalam kelas yang dimasukkan (berarti klasifikasi lagi), dengan menyebutkan cirri-ciri membedakan objek tadi dari anggota-anggota kelas lainnya.
Contoh 2:
Soebroto(1990:123) menyimpulkan “ada hubungan yang erat antara factor social ekonomi dengan kemajuan belajar”
Atau : kesimpulan dari penilitian tersebut adalah “ada hubungan yang erat antara factor social ekonomi dengan kemajuan belajar”(Soebronto 1990:123).
Contoh 3:
Anderson and Clancy (1991:12) memberi pengertian biaya adalah sebagai berikut: "Cost is an exchange price, or a sacrifice made obtain a benefit".
Dalam pendapat tersebut Anderson dan Clancy menyatakan bahwa biaya adalah nilai tukar atau suatu pengorbanan untuk mendapatkan sesuatu keuntungan.
2).Kutipan Langsung Pendek
Kutipan Langsung pendek adalah kutipan langsung yang tidak lebih dari tiga baris dan dijalin kedalam teks dengan meletakkannya diantara dua tanda titik.
Contoh:
Mengenai kalimat efektif Anton M. Moeliono yang mengemukan, “Kalimat yang efektif dapat dikenal karena cirri-cirinya yang berikut keutuhan,perpautan,pemusatan perhatian, dan keringkasan.”
3).Kutipan Tidak Langsung
Kutioan tidak langsung merupakan pengukapan kembali penulis dengan kata-katanya sendiri atau kutipan yang dikemukkan penulis sendiri tanpa tanda kutip.
Kutipan Tidak Langsung terdiri dari:
1. Kutipan tidak langsung panjang :
Kutipan tidak langsung panjang merupakan kutipan yang lebih dari satu paragraph.
Untuk mengatasi kesulitan mengindentifikasikan apakah paragraph itu merupakam kutipan, dilakukan dengan menyebutkan pada permulaan paraphrase, nama penulis dan tahun terbit.
Contoh 1:
Salimin (1990:13) tidak menduga bahwa mahasiswa tahun ketiga lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat.
Atau : Mahasiswa tahun ketiga ternyata lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat (Salimin 1990:13).
Kutipan Langsung adalah pernyataan yang ditulis dalam susunan kalimat aslinya tanpa mengalami perubahan sedikitpun.
Tentang kutipan langsung :
- Tulis dalam paragraf tersendiri
- Tulis dulu pengarang diikuti tahun penerbitan buku dan halaman buku
- Salin tulisan dari pengarang dalam tanda petik
- Diartikan dalam bahasa Indonesia
- Sering-seringlah mengadakan konsultasi dengan dosen pembimbing, lihat penulisan skripsi pada perpustakaan atau lihat punya kakak tingkat
Kutipan Langsung terdiri dari:
1. Kutipan Langsung panjang :
Kutipan langsung yang lebih dari tiga baris ketikan.
Cara penulisannya tidak dijalani dalam teks tetapi diberi tempat tesendiri dengan jarak baris satu spasi tunggal pada garis tepi baru yang jaraknya empat ketukan huruf dari garis margin.
Indensi dari kalimat pertama tujuh ketukan dari garis tepi(margin) atau tiga ketukan dari garis tepi yang baru Kutipan Langsung panjang tidak diapit dengan tanda kutip.
Contoh 1:
Banyak batasan yang telah dikemukkan mengenai pengertian definisi.
Keraf(2001), misalnya mengemukkan :
Defenisi pada prinsipnya adalah suatu proses menempatkan suatu objek yang akan dibatasi ke dalam kelas yang dimasukkan (berarti klasifikasi lagi), dengan menyebutkan cirri-ciri membedakan objek tadi dari anggota-anggota kelas lainnya.
Contoh 2:
Soebroto(1990:123) menyimpulkan “ada hubungan yang erat antara factor social ekonomi dengan kemajuan belajar”
Atau : kesimpulan dari penilitian tersebut adalah “ada hubungan yang erat antara factor social ekonomi dengan kemajuan belajar”(Soebronto 1990:123).
Contoh 3:
Anderson and Clancy (1991:12) memberi pengertian biaya adalah sebagai berikut: "Cost is an exchange price, or a sacrifice made obtain a benefit".
Dalam pendapat tersebut Anderson dan Clancy menyatakan bahwa biaya adalah nilai tukar atau suatu pengorbanan untuk mendapatkan sesuatu keuntungan.
2).Kutipan Langsung Pendek
Kutipan Langsung pendek adalah kutipan langsung yang tidak lebih dari tiga baris dan dijalin kedalam teks dengan meletakkannya diantara dua tanda titik.
Contoh:
Mengenai kalimat efektif Anton M. Moeliono yang mengemukan, “Kalimat yang efektif dapat dikenal karena cirri-cirinya yang berikut keutuhan,perpautan,pemusatan perhatian, dan keringkasan.”
3).Kutipan Tidak Langsung
Kutioan tidak langsung merupakan pengukapan kembali penulis dengan kata-katanya sendiri atau kutipan yang dikemukkan penulis sendiri tanpa tanda kutip.
Kutipan Tidak Langsung terdiri dari:
1. Kutipan tidak langsung panjang :
Kutipan tidak langsung panjang merupakan kutipan yang lebih dari satu paragraph.
Untuk mengatasi kesulitan mengindentifikasikan apakah paragraph itu merupakam kutipan, dilakukan dengan menyebutkan pada permulaan paraphrase, nama penulis dan tahun terbit.
Contoh 1:
Salimin (1990:13) tidak menduga bahwa mahasiswa tahun ketiga lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat.
Atau : Mahasiswa tahun ketiga ternyata lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat (Salimin 1990:13).